Tim Verifikator Tinjau Implementasi Among Tani Crop dan Bangga E-Lokal
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Selangkah lagi Kota Batu akan mengukir sejarah dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 kategori Kota Terinovatif yang digelar oleh Kemendagri RI. Setelah sebelumnya PJ Wali Kota Batu Aries Agung Paewai bersama Kepala OPD memaparkan 2 inovasi unggulan Kota Batu.
Yakni Among Tani Crop dan Bangga E-Lokal di hadapan Dewan Juri yang dipimpin langsung oleh Kepala Pusat Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri RI di Command Center BSKDN Jakarta, akhir bulan lalu. Pada Selasa (12/11) lalu, giliran Pemkot Batu menerima kunjungan tim verifikator IGA 2024 yang dipimpin oleh Awan Yanuarko dari BSKDN di Rupatama Lantai 5 Balai Kota Among Tani.
Kemudian dilanjutkan pada, Rabu (13/11) kemarin tim verifikator IGA 2024 melakukan peninjauan lapangan ke beberapa lokus yang telah ditentukan. Peninjauan ini untuk melihat implementasi nyata dari inovasi yang telah diusulkan Among Tani Crop di CV Rose Asterina milik Pak Aziz. Selanjutnya ke Lokus 2, di Kaliwatu Rafting terkait implementasi inovasi Bangga E-Lokal bagi pelaku usaha Kota Batu di berbagai sektor.
Dipaparkan oleh Sekda Kota Batu Zadim Effisiensi tentang perkembangan Kota Batu, serta tantangan dan kebutuhan dalam pembangunan daerah. Dimana salah satu fokus Kota Batu adalah meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui inovasi yang relevan dan berkelanjutan. Sesuai dengan potensi Kota Batu.
“Kota Batu telah menciptakan 63 inovasi dari 29 SKPD pada tahun 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 788 persen dari tahun 2021 yang hanya terdapat 8 inovasi. Ini mampu direalisasikan berkat adanya Gerakan Satu Perangkat Daerah Satu Inovasi. Ini sebagai bentuk upaya Pemkot Batu mendorong OPD untuk berinovasi dan meningkatkan layanan publik,” ujar Zadim.
Ia juga menambahkan Kota Batu sebagai kota wisata, pertanian dan UMKM harus senantiasa meningkatkan performa pelayanannya agar lebih cepat, lebih transparan, efektif dan efisien. Sehingga butuh adanya inovasi agar pelayanan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat senantiasa relevan dengan tuntutan perkembangan daerah dan masyarakat.
Dari 63 inovasi yang ditelurkan, Pemkot Batu mengajukan 2 inovasi yang telah diimplementasikan secara luas dan berjalan maksimal.
“Terkait inovasi digital, Among Tani Crop merupakan aplikasi di bidang pertanian yang berfungsi sebagai penyedia informasi dan forum diskusi petani dengan para ahli tani. Salah satu fitur yang tersedia di Among Tani Crop adalah fitur penanganan keluhan Petani. Melalui fitur ini, petani akan mendapatkan solusi dan pendampingan langsung dari para ahli untuk menangani serangan organisme pengganggu tanaman,” ungkapnya.
Sementara itu, inovasi Bangga E-Lokal merupakan mekanisme yang berfokus untuk memfasilitasi transaksi antara pelaku usaha lokal sebagai supplier dan pemerintah daerah selaku buyers. Mekanisme ini menghadirkan 3 etalase inklusif. Yakni etalase jasa penyelenggara, jasa penyewaan dan produk unggulan Kota Batu.
“Bangga E-Lokal yang telah dipatenkan atau memiliki Hak Kekayaan Intelektual ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengusaha lokal untuk bersaing dan menyediakan jasa kepada pemerintah daerah. Di tahun 2024 ini untuk Bangga E-Lokal telah mencatatkan nilai transaksi Rp 109,6 miliar, yang meliputi Rp Rp 101,4 miliar dilakukan Pemkot Batu dan sisanya Rp 8,2 miliar dilakukan oleh beberapa Pemda dan Kementerian,” terangnya.
Sementara itu dalam verifikasi lapangan di dua lokus tersebut mendapatkan apresiasi dari Ketua Tim Verifikator Awan Yanuarko. Pasalnya saat di CV Rose Asterina milik Pak Aziz, dua petani yang berusia 45 tahun, salah satunya bernama Ishadi yang mampu membuktikan bahwa mereka bisa menggunakan dan memanfaatkan Among Tani Crop, baik pengaplikasian dan penerapannya.
Selanjutnya Lokus 2, di Kaliwatu Rafting terkait implementasi inovasi Bangga E-Lokal bagi pelaku usaha Kota Batu di berbagai sektor yang sangat merasakan manfaatnya. Salah satunya adalah Ketua Paguyuban Wastra dan Aksesoris Kota Batu Adi Indra Prasetyo yang sudah masuk etalase Bangga e-Lokal. Menurutnya dengan masuk terdaftar di etalase Bangga e-Lokal, produk lokal akan terserap oleh SKPD di Pemkot.
“Dengan teman-teman pelaku usaha kecil ini berani masuk ke Bangga e-Lokal, maka produknya akan bisa diakses SKPD Kota Batu. Apalagi akhirnya pilihan produk-produk dalam katalog itu akan bervariasi, tidak hanya produk-produk dari pengusaha besar saja. Makanya keuntungan akan sangat besar jika masuk ke Bangga e-Lokal seperti yang telah saya rasakan manfaatnya,” paparnya.
Atas paparan petani dan pelaku usaha tersebut, Ketua Tim Verifikator Awan Yanuarko ingin memastikan bahwa inovasi Kota Batu benar-benar relevan dengan kebutuhan daerah, khususnya untuk pertanian dan penguatan UMKM. “Selanjutnya Pemkot Batu harus bersiap-siap ketika inovasi ini akan dinaikkan ke tingkat nasional. Kami berharap inovasi-inovasi Kota Batu ini tidak hanya diterapkan di tingkat nasional, tapi bisa mendunia. Untuk itu kami akan dorong terus inovasi unggulan dari Kota Batu ini,” pungkasnya.(adv/eri/lim)