spot_img
Friday, December 27, 2024
spot_img

Selektif, Beri Kriteria Penting Calon Pelatih

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC telah memilih dua kandidat utama untuk pelatih kepala sebagai suksesor Joel Cornelli.  Manajemen tim berjuluk Singo Edan tersebut memiliki pilihan antara dari Portugal atau Brasil. Dalam menentukan pilihan, Arema FC selektif dan memiliki syarat penting, salah satunya komunikatif.

“Sampai saat ini belum ada keputusan siapa pelatihnya. Manajemen masih berdiskusi untuk menentukan sosok siapa yang pas menjadi pelatih Arema kedepannya,” kata General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi.

Memang, untuk saat ini sudah mengerucut pada dua sosok pelatih, masing-masing dari Portugal dan Brasil. Akan tetapi, memang belum ada keputusan final, karena selain masih melakukan proses dealing, Arema FC ingin mendapatkan sosok pelatih yang pas. Dan tentunya bisa membawa Alfarizi dkk bisa lebih bagus baik dalam prestasi maupun kekompakan di dalam tim.

Oleh sebab itu, Inal menyampaikan bila  menentukan pilihan nanti, Arema FC menekankan kriteria yang mereka inginkan pada pelatih anyar tersebut. Beberapa di antaranya mengenai pelatih yang wajib memahami kultur di Arema FC dan mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pemain.

“Komunikasi dengan anggota tim, baik pemain, tim pelatih dan official, itu sangat penting. Karena kami mau kebersamaan semua elemen di sini kuat, jadi kami berharap pelatih komunikatif, lalu konsekuen. Misalnya, ketika meeting atau komunikasi awal membicarakan plan A, menjalankan A. Kalau misalkan berganti plan, reason atau alasannya juga harus disampaikan,” urainya.

Dari informasi yang didapatkan Malang Posco Media, Arema FC sangat berhati-hati menentukan pilihan pelatih tersebut. Pengalaman dari Joel Cornelli yang akhirnya jadi korban cepat evaluasi, membuat manajemen menekankan pentingnya pelatih yang paham kekeluargaan dalam tim.

Bahkan, keputusan cepat melepas sang pelatih juga karena evaluasi berjalan yang dilakukan manajemen tim. Dari banyak hal, dilakukan penilaian. Misalnya tak tutup mata dari komentar Aremania di media sosial, tak tutup telinga dari ‘curhatan’ sejumlah pemain yang malahan pemain asing, hingga bagaimana perkembangan tim. Tak terkecuali pada tiga laga terakhir sebelum akhirnya Joel Cornelli diputus kontrak tadi.

“Jadi justru pemain asing yang sebenarnya sepertinya ada beberapa poin yang kurang pas. Bisa dilihat dari gesture di lapangan, ada yang sangat terlihat jelas di beberapa laga terakhir. Lalu komentar Aremania juga. Misalkan pertahankan atau perpanjang kontrak pemain A, nah ketika pemain tersebut mulai disodori tawaran kontrak, ada poin yang menyampaikan usulan pelatih lain,” kata sumber internal tim Arema FC kepada Malang Posco Media.

Puncaknya, tentu pada sejumlah laga terakhir yang tidak kondusif. Alhasil, saat evaluasi berjalan, manajemen sepertinya butuh keputusan cepat berjalan juga.

“Yang jelas, sebenarnya manajemen tidak ada planning pergantian pelatih, karena sebenarnya semua sudah berjalan bagus, dan upaya memperbaiki komunikasi tersebut juga dilakukan. Tapi ada beberapa hal yang membuat pilihan melepas pelatih adalah keputusan terbaik,” tambah sumber yang meminta untuk namanya tak disebutkan tersebut.

Selain itu, sempat dalam sejumlah latihan memang terlihat kondisi memanas dan kurang kondusif. “Sepertinya itu jadi salah satu penilaian penting pula,” pungkasnya.

Dalam hal komunikatif, Arema FC tampaknya memperhitungkan pula bahasa dari calon pelatih. Hal ini demi mengurangi miss ketika penyampaian intstruksi. Misalnya dengan kemampuan berbahasa Inggris, sekalipun saat ini tim memiliki intepreter (penerjemah) dari bahasa Brasil/ Portugis, akan tetapi sejumlah pemain lokal pun sudah fasih atau lebih paham dengan instruksi ‘bahasa bola’. (ley/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img