MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sederhana, namun khidmat. Itu suasana yang tergambar dalam peringatan Dies Natalis ke-54 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Rektor ITN Malang bersama jajarannya, melaksanakan acara tumpengan di Auditorium kampus 1 ITN Malang, Rabu (5/1) lalu
Dalam kesempatan tersebut, Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi MSEE mengatakan momentum Dies Natalis ke-54 menjadi wujud eksistensi sekaligus survive ITN Malang ditengah masyarakat.
Ia menyatakan, usia 54 tahun merupakan usia yang matang bagi ITN Malang. Ibarat manusia dewasa berada pada puncak karir. Kampus biru membuktikan eksistensinya di tengah-tengah 6.400 perguruan tinggi se-Indonesia.
“ITN Malang berhasil survive, ini hal yang luar biasa. Dengan dies natalis ke-54 kita semua berharap ITN lebih baik lagi kedepannya,” kata rektor yang akrab disapa Prof Lomi ini.
Menurutnya, keberadaan ITN Malang hingga sekarang ini pun tidak lepas dari support civitas akademika, dan yayasan. Harapannya di masa mendatang ITN Malang mampu menempatkan diri sebagai perguruan tinggi pada level internasional.
Untuk menuju kesana segala persiapan sudah dilakukan. Seperti meningkatkan kualitas dosen, prestasi mahasiswa, dan lain-lain. Diprediksikan tahun 2022 sampai 2027 ITN Malang pada fase menuju tingkat regional Asean.
“Artinya, untuk mencapai tingkat itu persiapan-persiapan yang harus kita lakukan seperti peningkatan kualitas dosen dengan studi lanjut. Infrastruktur juga sudah mencukupi, apalagi dengan inovasi-inovasi penelitian yang sudah dilakukan sangat luar biasa,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi (P2PUTN) Ir Kartiko Ardi Widodo MT, mengingatkan akan tantangan dunia pendidikan, khususnya bagi perguruan tinggi swasta. Maka, perlu adanya inovasi-inovasi yang dilandasi jiwa kompetensi yang kuat dan profesional, serta adanya evaluasi tiap tahapnya. Serta, mempertegas peraturan tata kelola kepegawaian. “Jadi, siapapun rektornya nanti akan berkomitmen melaksanakannya,” katanya.
Dalam dunia persaingan perguruan tinggi juga memahami bahwa general elektrik, industri-industri besar tidak bisa berdiri sendiri. Begitupun kampus ITN Malang harus bersinergi dan mengoptimalkan kerjasama dengan dunia usaha dan industri industri. Serta untuk branding ITN Malang juga harus dekat dengan instansi-instansi terkait, sehingga dikenal sebagai institusi yang dipercaya oleh semua pihak. “Jiwa profesional, dan kompetensi kami tuntut, dan networking kami perlukan. Kekuatan ITN Malang selain dari kualitas juga fasilitas,” katanya.
Diungkapkan Kartiko, tahun 2025 hingga 2030 ITN Malang akan bergerak cepat mewujudkan kampus terpadu di kampus 2 ITN Malang. Sesegera mungkin ITN Malang akan membangun rumah sakit, gedung serbaguna, gedung rektorat, hotel, rusunawa, dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan kekuatan pendanaan, maka yayasan akan berkolaborasi dengan investor. Saat ini proses negosiasi yang membutuhkan waktu sedang berjalan. “Sudah kami buat konsep desainnya. Bahkan rusunawa proposalnya sudah sampai kepada Kementerian PUPR, dan mendapat respon baik. Kami optimis tahun 2030 kampus integrasi ITN Malang sudah terwujud,” tandasnya. (imm/bua)