MALANG POSCO MEDIA – Selain dikenal sebagai salah satu pondok pesantren tertua di Kabupaten Malang, Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang juga memiliki peran besar dalam bidang sosial dan pendidikan. Dengan komitmen kuat untuk membuka akses pendidikan bagi semua kalangan, pesantren ini memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang terhalang untuk menimba ilmu hanya karena keterbatasan biaya.
Pesantren ini secara konsisten menyediakan berbagai program sosial, terutama selama bulan Ramadan. Salah satu yang paling menonjol adalah kesempatan luas bagi siapa saja yang ingin menimba ilmu di pesantren tanpa dipungut biaya.
“Di pesantren ini, tidak ada yang ditolak karena biaya. Sejak dulu hingga sekarang, siapa pun yang ingin mondok akan kami terima. Kami selalu membuka pintu bagi mereka yang ingin belajar, terutama bagi anak-anak yang memiliki niat kuat untuk menuntut ilmu agama,” ujar pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1, KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur.
Pesantren ini juga memiliki berbagai lembaga sosial yang aktif menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Lembaga ini menerima dan mendistribusikan sedekah serta zakat dari para donatur kepada mereka yang membutuhkan. Salah satu program unggulannya adalah beasiswa khusus bagi santri penghafal Al-Qur’an, yang memungkinkan mereka belajar dan mondok dengan biaya yang sepenuhnya ditanggung oleh pesantren.
“Banyak santri dari berbagai daerah datang ke sini untuk memperdalam hafalan Al-Qur’an. Semua biayanya ditanggung pesantren karena kami ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mereka yang bersemangat menghafal kitab suci,” tambahnya.
Selain pendidikan, An-Nur 1 juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial lainnya, seperti santunan masyarakat, pengajian keliling, hingga peringatan haul yang rutin diadakan dua kali dalam setahun.
“Kami ingin pesantren ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga lembaga yang memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat. Tidak hanya pendidikan agama, tapi juga bimbingan sosial dan spiritual bagi mereka yang membutuhkan,” kata Gus Fahrur.
Komitmen pesantren dalam membina masyarakat juga sejalan dengan visinya dalam membentuk karakter santri yang tidak hanya paham teori agama, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Pendidikan agama tidak bisa hanya sekadar teori. Di pesantren, santri diajarkan bagaimana sholat berjamaah, dzikir, dan disiplin ibadah dengan tertib. Ini akan membentuk karakter yang lebih jujur, tertib, dan beradab,” jelasnya.
Dengan berbagai program yang dijalankan, Pesantren An-Nur 1 tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga melahirkan santri-santri berprestasi. Beberapa di antaranya adalah juara Olimpiade Santri Nusantara dalam rangka Peringatan 1 Abad PP Al-Falah Ploso zona Malang Raya, serta santri yang lolos seleksi AKSI (Akademi Sahur Indonesia) 2025 yang siarkan langsung di televisi swasta.
Harapannya, pesantren ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. “Kami ingin pesantren ini menjadi tempat lahirnya generasi intelektual yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama, sehingga di mana pun mereka berada, mereka bisa membawa semangat keislaman yang kuat,” tutup Gus Fahrur.
Dengan semangat pendidikan tanpa batas dan kepedulian sosial yang tinggi, Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang membuktikan bahwa pesantren tidak hanya sebagai tempat menimba ilmu agama, tetapi juga sebagai pilar utama dalam mencetak generasi yang siap membangun masyarakat dengan nilai-nilai Islam yang kokoh. (mg/udi)