FORKOT Kota Malang
MALANG POSCO MEDIA – Suguhan atraksi jemparingan atau panahan tradisional, line dance hingga kipas kembar menandai dibukanya Festival Olahraga Masyarakat Kota Malang (FORKOT), Rabu (10/7) kemarin. Olahraga unik dan menarik yang masuk dalam kategori olahraga masyarakat dan berada di bawah naungan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) itu akan dilombakan dalam FORKOT. Rencananya gelaran ini selama satu bulan lebih hingga Agustus nanti.
Total ada 2.000 pegiat olahraga yang akan berpartisipasi dalam festival olahraga masyarakat pertama di Kota Malang ini. Mereka akan bersaing dan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dan dipersiapkan untuk ajang FORDA (Festival Olahraga Masyarakat Daerah) Jawa Timur pada November mendatang.
“Kemarin di FORDA pertama di Malang kita peringkat kedua, setelah Kota Surabaya. Mudah-mudahan sekarang sudah ada persiapan melalui FORKOT pertama ini untuk FORDA kedua di Surabaya. Kami optimistis di bawah kepemimpinannya pak Ketua KORMI Kota Malang, akan berhasil menjadi urutan pertama pada FORDA di Surabaya,” kata Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat Opening Ceremony FORKOT di GOR Ken Arok kemarin.
Menurut Wahyu, even olahraga seperti ini sungguh luar biasa karena bisa mengangkat derajat kebugaran. Sehingga membuat masyarakat menjadi sehat. Hal ini penting lantaran menjadi salah satu aspek penting dalam misi utama bangsa Indonesia pada 2045 nanti.
“Tahun 2045 negara kita punya tujuan Indonesia Emas. Ini butuh kebugaran masyarakat. Tidak hanya pendidikan berkualitas, kalau masyarakat tidak bugar, pendidikan berkualitas dalam rangka Indonesia Emas itu juga tidak akan tercapai,” tutur dia.
Oleh karena itu, Wahyu menegaskan pihaknya siap mendukung keberlangsungan program KORMI. Tidak hanya pada saat FORKOT saja, tapi juga kedepannya, termasuk FORDA. Pada pelaksanaan FORKOT kali ini, Pemkot Malang telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 700 juta untuk kesuksesan semua pertandingan.
“Kami support semua kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh KORMI Kota Malang, baik dari penyelenggaraan, pembinaan, maupun pelaksanaan FORDA di Surabaya besok,” tegas dia.
Ketua KORMI Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan, dalam gelaran FORKOT ini, terdapat 27 jenis olahraga yang dipertandingkan. Total sebanyak 14 lokasi yang tersebar di Kota Malang yang menjadi venue festival tersebut.
Pria yang akrab disapa Bung Edi ini menyebut, 27 jenis olahraga ini terdiri dari 27 induk olahraga yang ada di Kota Malang. Sementara di FORDA Surabaya nanti akan diikuti 37 induk olahraga. Ini menjadi PR tersendiri untuk membangkitkan induk olahraga tersebut di Kota Malang.
“Targetnya sesuai perintah pak Pj Wali Kota, tentu kami akan berupaya semaksimal mungkin mewujudkannya. Tentu tidak bisa sendiri, harus bersama-sama karena ini adalah olahraga yang lahir dari masyarakat,” ujar Bung Edi.
Olahraga masyarakat saat ini menarik banyak antusiasme masyarakat. Bung Edi menyampaikan, pihaknya tetap membutuhkan dukungan dari semua pihak agar olahraga masyarakat ini menyebar luas dan mengangkat indeks kebugaran masyarakat.
Sejumlah olahraga masyarakat pun kini sudah banyak digandrungi oleh masyarakat. Misalnya seperti pushbike, senam tera, line dance, hingga airsoft gun.
“Tiap olahraga masyarakat itu memang menarik banyak audiens. Bisa dilihat nanti. Contohnya saja, seperti olahraga pushbike, itu nanti dipastikan banyak orang tua dan keluarga yang menyaksikan. Yang tampil itu anak-anak yang masih kecil dan lucu-lucu. Selain menarik perhatian masyarakat, tentunya kegiatan seperti ini akan menunjang sport tourism di Kota Malang,” bebernya.
Sementara itu, FORKOT yang digelar selama sebulan lebih di Kota Malang ini mendapat apresiasi luar biasa dari Ketua KORMI Jatim, Hudiyono. Pasalnya ini merupakan ajang atau festival pertama untuk olahraga masyarakat yang digelar di Jawa Timur.
Dengan diadakannya festival olahraga masyarakat ini, menandakan bahwa Kota Malang berkomitmen meningkatkan kebugaran masyarakatnya. Meski KORMI Kota Malang baru berusia dua tahun, namun sudah sukses menggelar dua ajang besar yang sukses di Jawa Timur bahkan se Indonesia.
“Inilah yang saya kira menjadi embrio bagaimana Kota Malang memberikan dorongan terhadap masyarakat, olahraga, sehat. Saya sampaikan terima kasih Kota Malang mampu memberikan investasi yang luar biasa untuk meningkatkan manusia unggul di Kota Malang. Mudah-mudahan ini terwujud dan menjadi berkah bagi masyarakat Kota Malang,” ucap dia.
Dalam kesempatan itu Hudiyono juga sempat menyinggung ada beberapa daerah lain di Jawa Timur yang belum memiliki KORMI. Misalnya seperti Blitar, Sampang, Bangkalan, Ponorogo hingga Gresik. Menurut Hudiyono, ini disayangkan karena kegiatan olahraga masyarakat tujuannya mencetak SDM yang unggul dengan membentuk kebugaran masyarakat. “Ini hanya butuh respon cepat saja dari bupati atau wali kota untuk segera membentuk. Karena apa ruginya membentuk KORMI karena sebagian besar kawan-kawan ini adalah membiayai dirinya sendiri untuk tumbuh menjadi bugar. Jadi kami imbau dan harapkan bupati dan wali kota tersebut untuk segera membentuk KORMI,” harapnya. (ian/van)