.
spot_img
Saturday, October 26, 2024
spot_img

Semarak Budaya dari Timur Indonesia mewarnai Resepsi Diplomatik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Peringatan HUT RI ke-79 di Bern, Swiss

MALANG POSCO MEDIA, Bern-Swiss – kehadiran tim kesenian dari Papua Barat Daya dan Nusa Tenggara Timur meramaikan resepsi diplomatik HUT RI ke-79 diselenggarakan KBRI Bern di Bern, Swiss. Sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan Indonesia secara lebih utuh, resepsi diplomatik tahun ini menghadirkan penampilan seni budaya Indonesia Timur yang mewakili kekayaan budaya nusantara, selain juga mempromosikan produk unggulan khas daerah Papua Barat Daya (PBD) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Resepsi diplomatik dihadiri pejabat pemerintah Federal Swiss, anggota Parlemen, kalangan pengusaha dan kalangan diplomatik, juga menghadirkan cita rasa kulinari Indonesia dengan disertai aroma khas kopi unggulan Indonesia serta menyajikan anggur merah asli buatan dari Bali, Indonesia. Berbagai kain dan tekstil khas nusantara juga menghiasi dekorasi ruangan yang secara mempesona menyajikan hadirnya Nusantara selamam di Bern, Swiss”, demikian ungkap Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Ngurah Swajaya.

- Advertisement -

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan tahunan yang disajikan KBRI Bern untuk diaspora Indonesia dan sahabat Indonesia dan kalangan diplomatik, sekaligus untuk mewarnari hubungan bilateral kedua negara yang telah berjalan dengan sangat baik selama lebih dari 73 tahun. Dalam sambutan Dubes RI Ngurah Swajaya, disebutkan bahwa Swiss dan Liechtenstein merupakan mitra pertama Indonesia untuk Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif di Eropa, sekaligus mitra pertama Eropa untuk Traktat Investasi Bilateral yang berlaku sejak 1 Agustus 2024.

Hubungan bilateral kedua negara ditandai dengan hubungan baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya. Pemajuan demokrasi dan HAM, serta penguatan kerja sama bilateral di bidang hukum menjadi bagian dari prioritas, selain juga kerja sama ekonomi kedua negara yang terus meningkat dalam aspek perdagangan, investasi dan pariwisata khususnya sejak tercapainya EFTA CEPA serta Bilateral Investment Treaty (BIT) antarkedua negara. Dubes RI Ngurah Swajaya menekankan komitmen Indonesia mendorong perdamaian, menegakkan hukum internasional dan penguatan multilateralisme, penyelesaian sengketa secara damai yang juga menjadi nilai2 yang juga dijunjung tinggi Swiss.

Total nilai perdagangan Indonesia – Swiss tahun 2023 mencapai USD 3,10 milyar. Neraca perdagangan bilateral pada tahun 2023 berada pada posisi surplus bagi Indonesia yakni sebesar USD 2,21 miliar atau senilai Rp 34,67 triliun. Potensi peningkatan nilai perdagangan masih besar untuk ditingkatkan melalui diversifikasi produk ekspor.

Swiss merupakan salah satu negara asal penanaman modal asing terbesar ke-6 dari Eropa dan ke-22 dari seluruh negara di dunia pada tahun 2023. Pada tahun 2023 tersebut, nilai investasi Swiss di Indonesia mencapai US$ 150,1 juta atau naik sebesar US$ 16,3 juta jika dibandingkan dengan tahun 2022. KBRI saat ini fokuskan menarik investasi perusahaan menengah yang memiliki keunggulan teknologi, termasuk teknologi rendah karbon, untuk perkuat posisi Indonesia sebagai basis rantai pasok industri.

People-to-people contact kedua negara juga semakin erat seiring dengan meningkatnya intensitas kerja sama di bidang sosial budaya dan saling kunjung wisatawan antarkedua negara. Di samping itu, citra positif Indonesia di mata publik Swiss juga terus terjaga dan bahkan meningkat dari waktu ke waktu.

Hal ini dirasakan ketika ketika Choir dari NTT menyajikan lagu kebangsaan Swiss dengan khidmat. Persembahan delegasi seni NTT ini diapresiasi tinggi oleh para hadirin, khususnya dari perwakilan pemerintah Swiss. Suasana Indonesia Timur mewarnai resepsi diplomatik di KBRI Bern tahun ini, khususnya tampilan dekorasi, kostum, termasuk hiburan khas Indonesia dalam gerak dan lagu yang dipersembahkan oleh delegasi seni NTT dan Papua Barat Daya. Lagu lagu khas Nusa Tenggara Timur “Ikan Nae di Pante” dan “Ge Mu Fa Mi Re” serta “Sajojo” dan “Yamko Rambe Yamko” dari Papua meramaikan malam dengan ajakan kepada seluruh hadirin untuk turut menari dan merasakan kehangatan dan kebersamaan khas Indonesia. Keseluruhan sajian dalam Resepsi Diplomatik KBRI Bern kali ini membawa pesan persatuan, demokrasi, pembangunan berkelanjutan, dan perdamaian.

KBRI Bern

Oktober 2024

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img