spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Semarak Warga Perumahan Istana Dieng Rayakan Kemerdekaan ke 79 RI ; Gelar Teatrikal 45 Menit, Ditutup Nyanyi Bareng Lagu Kebangsaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Warga Perumahan Istana Dieng, Jalan Bukit Dieng, Kota Malang menggelar peringatan HUT ke 79 RI, Minggu (11/8). Kegiatan yang diikuti ribuan warga perumahan ini, tidak hanya menggelar jalan sehat, namun juga menyajikan berbagai aksi menarik dari cosplay Pesona Gondanglegi.

Pengusaha Iwan Kurniawan dengan Andreas, Ketua Panitia Peringatan HUT ke 79 RI Perumahan Istana Dieng, bersama istri masing-masing.

Acara yang dimulai sejak pukul 15.30 ini, makin menyedot perhatian warga karena di sekitar areal acara, disajikan berbagai menu makanan mulai soto, sate, kambing guling, ataupun kue-kue tradisional seperti gorengan, tahu petis dan sebagainya. Semuanya diberikan kepada warga secara gratis.

Ketua RW07 Bandulan, Anang Herdiyanto mengaku tidak menyangka acara yang disupport penuh pengusaha property Iwan Kurniawan ini, sangat semarak dan meriah. “Pak Iwan yang juga warga Perumahan Istana Dieng sempat menyampaikan agar kegiatan ini juga melibatkan warga,” terangnya.

“Ternyata antusias warga sangat tinggi. Mereka datang dengan mengenakan berbagai kostum mulai pakaian merah putih, pakaian adat hingga pakaian tentara. Semakin menarik, karena di acara ini, juga ada Pesona Gondanglegi yang tampil dengan cosplay yang beragam seperti hewan dan sebagainya,” lanjut Anang.   

Dia mengaku, ada 600 warga yang terlibat untuk memeriahkan acara itu. “Tentu, kami sangat berterima kasih karena warga dapat berkumpul bersama dan ternyata mereka semua senang karena selain dapat menikmati sajian kuliner yang beragam, tapi juga berkumpul bersama dan menonton berbagai pertunjukkan,” paparnya.

Pria berusia 65 tahun itu juga menjelaskan yang paling menarik dalam acara ini pertunjukkan teatrikal berjudul Malang Bumi Hangus. Yakni mempertontonkan adegan saat pasukan Belanda datang dan membumi hanguskan Kota Malang, usai Presiden Soekarno memproklamirkan kemerdekaan.

Belanda yang belum sepenuhnya memberi pengakuan, menyerang Kota Malang. “Kami ingin warga juga sama-sama merasakan bagaimana perjuangan saat itu untuk meraih kemerdekaan ataupun mempertahankan kedaulatan,” tutupnya. Teatrikal itu sendiri diawali dengan tentara Indonesia yang membentuk pertahanan dengan karung dan kawat berduri.

Lalu, tak lama setelah itu, empat jeep membawa pasukan Belanda menyerbu dan berhasil menguasai Kota Malang. Beberapa kali suara petasan yang diperdengarkan dalam pertempuran itu, sempat membuat warga kaget. Aksi teatrikal ini pun diakhiri dengan menyanyikan lagu kebangsaan sembari mengibarkan bendera merah putih. (mar)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img