MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Universitas Islam Malang (Unisma) menjadi tuan rumah dalam acara Seminar Fiqih Peradaban. Seminar ini digagas oleh Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) dengan tema NU Pasca 100 Tahun Turki Usmani. Dilaksanakan Sabtu (22/6) lalu dan dihadiri Pengurus PBNU serta para dosen anggota ADP.
Rektor Unisma Prof. Dr. Maskuri, M.Si menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, tema yang diangkat sangat relevan dengan kiprah NU terlebih dalam 100 tahun terakhir. “Peran NU sebagai organisasi dunia harus mengambil peran strategis. Karena banyak sekali dinamika dan perubahan yang terjadi utamanya pasca kemunduran Daulah Turki di Tahun 1923,” ucapnya.
Menurutnya, peran NU harus lebih strategis, termasuk ADP. Harus menjadi tameng terhadap gerakan-gerakan ekstrimis. Persoalan khilafah misalnya. Hingga saat ini khilafah masih menjadi isu yang harus menjadi perhatian serius.
Hizbut Tahrir yang secara legal telah dibubarkan di Indonesia, namun perjuangan dan ruhnya masih berkembang di Indonesia. Mereka melakukan pergerakan begitu masif dan terselubung. Berbagai kegiatan sosial dilakukan bahkan membangun perumahan-perumahan, termasuk di Malang. “Mereka bermetamorfosis dengan bentuk lain. Maka NU harus mengambil peran strategis. Karena NU memiliki potensi luar biasa. Diantaranya intellectual capital, manajerial capital, dan social capital, net working capital, teknologi capital, spiritual capital dan sebagainya,” papar Maskuri.
Dia menambahkan, potensi-potensi tersebut dimiliki juga oleh ADP. Maka organisasi yang baru dibentuk tiga tahun yang lalu ini perlu mengimplementasikan program strategis yang konkret untuk memetakan potensi SDM ADP dalam rangka untuk menjawab tantangan zaman. Baik dalam bidang politik, lingkungan, kesehatan, ekonomi, budaya dan sebagiannya. “Karena ADP memiliki kekuatan besar. Bukan lagi menjadi penonton perubahan, bukan pengikut atau penentang perubahan tetapi menjadi pemain dari perubahan itu,” jelasnya.
Rektor mengimbau agar ADP harus mampu memayungi seluruh elemen masyarakat tanpa harus ekstrim kanan atau ekstrim kiri. Karana ADP mengamalkan prinsip tawasuth, tawazun, tasamuh, ta’adul, amar ma’ruf nahi munkar dan tawazun dalam kehidupan sehari-hari. “ini sesungguhnya menjadi prinsip nyata dan konkret yang dikembangkan oleh ADP,” tuturnya.
Dia menegaskan, Unisma selalu siap mendukung program ADP. Karena saat ini era kolaborasi. Unisma siap mengayomi organisasi NU dan seluruh elemen bangsa. Termasuk kegiatan Forum Komunikasi Umat Beragama. “Karena Unisma kampus multikultural. Kami mengayomi semua untuk memajukan bangsa ini,” kata dia.
Seminar Fiqih Peradaban digelar dalam rangka Harlah ke-3 ADP. Sebelum seminar ini juga telah digelar delapan seri webinar. Tujuannya dibentuknya ADP agar alumni PMII yang menjadi dosen bisa berjejaring dan bisa menjadi support sistem yang kuat. Yang bisa untuk menguatkan PMII di kampus masing-masing. (imm/udi)