.
Thursday, December 12, 2024

Seminar Nasional Hybrid-1, SMAN Taruna Nala Jawa Timur; Buka Wawasan Guru Pemahaman Kurikulum Merdeka

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur sukses menggelar Seminar Nasional Hybrid-1, Sabtu (20/1). Lebih dari 700 peserta dari berbagai daerah bergabung, baik secara daring maupun luring.

ARAHAN: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., MM menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi acara seminar nasional

Tema Seminar Nasional ini,  Inovasi Pembelajaran Berdiferensiasi : Membuka Jendela Praktik Baik Guru SMAN Taruna Nala Jatim. Dalam kegiatan ini, hadir dua pakar sebagai Pemakalah Utama.

DARING: Para peserta seminar nasional SMAN Taruna Nala Jatim antusias mengikuti kegiatan secara online

Yakni Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. Ibrohim, M.Si sebagai Pakar Pembelajaran dan Prof. Dr. Muslihati, S.Ag, M.Pd sebagai Pakar Pendidikan Karakter dan Bimbingan Konseling. Pengawas SMAN Kota Malang Dr. Ninik Kristiani, M.Pd bertindak sebagai moderator. Dan Kepala SMAN Taruna Nala Jatim, Dr. Dra. Husnul Chotimah, M.Pd sebagai Host Acara.

Ketua Panitia, M. Ismail, S.Pd mengatakan, Seminar Nasional ini dalam rangka memperingati Dirgahayu Ke-7 SMAN Taruna Nala Jatim. Kegiatan ini juga merupakan wujud aktualisasi SMAN Taruna Nala yang lolos seleksi Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan ke III. Sehingga harus terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran berdiferensiasi sesuai tujuan penerapan Kurikulum Merdeka.

“Para peserta seminar terdiri dari pemerhati pendidikan, dosen, mahasiswa dan guru. Mereka mengikuti secara online zoom dan YouTube dari berbagai daerah di Indonesia. Terimakasih kepada para pemakalah yang bersedia sharing hasil praktik baiknya,” ucapnya.

Kepala SMAN Taruna Nala Jatim, Dr. Dra. Husnul Chotimah, M.Pd mengatakan, Seminar Nasional bertujuan untuk memfasilitasi guru untuk sharing praktik baik dalam melaksanakan kurikulum merdeka. Selain itu memfasilitasi pendidik untuk mengembangkan keprofesionalannya melalui forum ilmiah secara daring maupun luring. Terutama memfasilitasi mereka yang masih kesulitan melaksanakan pembelajaran berdeferensiasi dalam kurikulum merdeka.

“Harapan kami kegiatan ini dapat menambah wawasan dari praktik baik dan hasil penelitian tindakan kelas dari berbagai  sekolah. Serta dapat menambah pengetahuan tentang pembelajaran di era kurikulum merdeka,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Dr. Aries Agung Paewai, S.STP., MM mengapresiasi kegiatan ini. SMAN Taruna Nala memiliki inisiatif besar dalam menggelar forum ilmiah yang luar biasa.

“Kami mensupport kegiatan ini. Karena tantangan dunia pendidikan tidak mudah. Maka perlu pemikiran secara matang dan komprehensif, untuk pendidikan anak kita,” katanya. 

Menurutnya, sebagai guru harus melakukan pengembangan pendidikan yang berdampak signifikan. Karena itu guru harus melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Tidak hanya melakukan rutinitas, tetapi harus ada inovasi baru.

“Tanpa inovasi maka wawasan kita terbatas apa yang kita miliki. Tidak ada perkembangan. Maka menurut saya, seminar ini memberikan tantangan. Apa praktik baik yang bisa dilakukan untuk pengembangan inovasi,” tuturnya.

Aries pun berharap SMAN Taruna Nala Jatim, dengan berbagai inovasi dan terobosan kreatif yang selama ini dilakukan, menjadikan sekolah ini sebagai rujukan wisata edukasi.

“Terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga seminar nasional ini menghasilkan poin-poin besar untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan yang kita lakukan,” ucapnya.

Selain pemakalah utama, SMAN Taruna Nala juga mengundang pemakalah paralel sebanyak 45 orang. Dari SMAN Taruna Nala sendiri sebanyak 35 orang dan dari luar sebanyak 10 orang. Mereka mempresentasikan Best Practice sebanyak 36 judul dan Penelitian Tindakan Kelas sebanyak 9 judul. SMAN Taruna Nala juga menggelar Open Class untuk enam orang guru dari enam sekolah di Malang. Yakni dari SMAN Taruna Nala Jatim, SMAN 7 Malang, SMAK Santo Yusup, SMA Brawijaya Smart School, SMA Islam Baiturrohmah dan SMA Islam Nusantara. (adv/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img