Wednesday, February 19, 2025

Sempat Deg-degan, Merasa Gratefull Setelah Bertugas jadi MC Sepak Bola

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Lala ‘Arema’ Fidela, Si Announcer Laga Home Arema FC

Suaranya lantang. Harus bisa membangkitkan antusiasme penonton. Begitulah  Lala ‘Arema’ Fidela, si announcer pertandingan dalam laga home Arema FC.

MALANG POSCO MEDIA – ‘Gol- gol- gol- gol- gol- gol- gol… Gol dicetak Arema FC lewat pemain nomor punggung 32. Pablo… Pablo… Pablo… Pablo Oliviera.’

Begitulah kira-kira teriakan lantang dari Lala Fidela, si announcer pertandingan dalam laga home Arema FC ketika berkandang di Stadion Soepriadi Kota Blitar di kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 musim ini. Suara lantang gadis asal Kota Batu ini menggema di dalam stadion, yang diiringi teriakan atau nyanyian sejumlah Aremania, serta aksi selebrasi gol pemain setelah Arema FC mencetak gol ke gawang lawan.

-Advertisement- Pengumuman

Lala Fidela adalah nama panggung dari perempuan berusia 22 tahun tersebut. Sedangkan nama aslinya adalah Fidela Gladys Atmadja.

Tahun 2024 lalu adalah awal mula dia merasa gratefull alias diberkati. Menerima tawaran dari General Coordinator (GC) dari kepanpelan yang bertugas di Blitar, Lala men-challenge dirinya untuk menjadi MC pertandingan sepak bola untuk kali pertama. Sebelumnya untuk agenda olahraga, dia lebih banyak untuk kegiatan indoor seperti bulutangkis atau tinju.

“Jadi awalnya saya diajak GC Arema, Pak Andrias. Saya menerima, karena ingin mencoba tantangan baru. Hal baru yang ternyata seru, walau kalau dibilang deg-degan, sangat deg-degan,” terangnya.

Menurut dia, menjadi MC di sepak bola apalagi kompetisi sepak bola kasta tertinggi dia harus belajar cepat dan tepat. Baginya, announcer di lapangan sama reguler sangat berbeda. Mulai dari produksi suara yang harus besar, ketepatan membaca nama pemain dengan tepat dan nomor punggungnya. Awalnya, dia tak mengelak masih takut salah.

“Takut salah baca, apalagi kalau nama pemain asing kan. Bisa susah. Di luar itu, saya belajar bagaimana merespon ketika ada gol, ada pergantian pemain, half time dan full time. Itu belajar banget,” sebut perempuan yang juga presenter di Agropolitan TV tersebut.

Ketika memulai jadi MC dia juga belajar dari orang PSSI bagaimana announce di stadion. Awal-awal, ada briefing sehingga semuanya berlangsung tepat.

“Awal MC dulu, gak punya pikiran apa-apa. Bekalnya hanya pembelajaran bagaimana announce-nya di dalam stadion. Mengalir saja. Tapi setelah dijalani 1-2 match, ternyata dampaknya besar banget bagi saya. Mbledos (meledak) rasanya,” sebutnya.

Namanya jadi sangat dikenal banyak pihak. Di medsos, konten yang dia buat kerap masuk FYP, dan berimpact besar.

“Follower Instagram, Tiktok, mbledosnya minta ampun. Konten reels saya, juga luar biasa. Ini impact-nya sangat besar banget. Sekarang jadi banyak orang kenal aku. Sebelum di Arema ini, mungkin gak banyak yang kenal aku siapa, sekarang saya jadi merasa kebranding juga,” tambah perempuan yang sempat mengikuti ajang Duta Wisata Kangmas Nimas Kota Batu tersebut.

Beberapa temannya kini memanggil dia pun Lala Arema. 

“Jadi i’m so gratefull (jadi saya sangat bersyukur). Benar- benar dampaknya besar,” sebut dia.

Sementara, dia menambahkan, apa yang dijalaninya kini tentu berbeda ketika dia MC di acara seperti wedding atau agenda indoor lainnya. Satu yang utama, adalah bagaimana dia harus membuat suaranya bisa lebih besar.

“Walaupun mungkin yang nonton mungkin gak full, tapi karena stadion ini luas ya. Jadi saya harus berusaha bagaimana power suara saya besar, sehingga bisa didengar,” tutur Lala.

Dia menambahkan, ketika jadi MC juga memiliki tanggung jawab bagaimana bisa membangkitkan euforia saat ada gol. Lalu  bisa menyapa suporter tuan rumah, Aremania dan mengajak mereka bersemangat memberikan dukungan.

“Kalau tantangan, mungkin karena saya di bawah, deket bench kan jadi benar-benar tahu situasi di bawah. Deg-degannya dapat, lihat cekcok antar pemain, gesekan begitu. Tapi ternyata seru,” tandasnya.

Dari sisi kegiatannya di luar MC sepak bola, Lala mengakui sejak SD sudah suka entertainment. Dia sempat jadi presenter cilik. Kemudian ketika SMA, dia mengikuti ajang sepeti Kangmas Nimas Kota Batu, Duta Lalu Lintas Kota Batu hingga Duta Bahasa Jawa Timur.

“Selain ikut lomba MC dan presenter. Saya memang tertarik, karena merasa nyaman di bidang public speaking sih,” pungkas dia. (ley/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img