Filatelis Malang, Penulis Buku Sejarah Kantor Pos Indonesia
Vita Tyasrahayu Radyanti Respati Priyambada menulis sebuah buku yang menceritakan detail sejarah Kantor Pos Indonesia. Buku yang berjudul “Rumah Pos 1957-2017” yang diterbitkan pertengahan tahun 2024 lalu ini dikatakan sebagai salah satu buku dengan sejarah terlengkap tentang sejarah Kantor Pos Indonesia.
MALANG POSCO MEDIA – Vita sapaan akrab Vita Tyasrahayu Radyanti Respati Priyambada mendapat apresiasi langsung dari Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi. Juga dari Direktur Utama PT Pos Indonesia periode 2015-2020 Gilarsi W Setijono.
Keduanya menuliskan langsung sambutan dan apresiasi untuk Vita pada buku “Rumah Pos 1957-2017” karyanya.
Perempuan asal Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ini mengaku segalanya berawal dari kesukaannya tentang koleksi Kantor Pos sejak era 90-an.
“Sejak kuliah di Surabaya tahun 1990-an, saya sudah mengetahui tentang teraan cap Rumah Pos dari bulletin Filateli yang diterbitkan berkala oleh Perkumpulan Filatelis Surabaya. Tahun 1996 saya aktif di Perkumpulan Philatelist Remaja Malang (PPRM). Saya mulai mencari tahu lebih lanjut terkait teraan cap Rumah Pos,” papar Vita.
Kemudian seorang kawan memberinya sebuah buku. Yakni buku Daftar Rumah Pos di Indonesia dalam bentuk fotokopi. Ia kemudian lebih mempelajari teraan cap Rumah Pos.
Pada 2010, Vita mulai bekerja di Jakarta. Beberapa tahun kemudian ia kembali mendapatkan buku-buku yang bertema Rumah Pos. Setelah buku-buku referensi dianggap lengkap, Vita mulai menulis naskah Rumah Pos 1957-2017 di sela-sela waktu senggang tahun 2017.
“Saya selesai menulis naskah lengkap tahun 2021 dan saya masukkan ke penerbit. Dalam masa itu ada berkali-kali revisi naskah, sampai akhirnya benar-benar selesai tahun 2023, dan buku terbit pertengahan tahun 2024 kemarin,” jelas alumnus STIKOM Surabaya jurusan Manajemen Informatika ini.
Ketertarikannya terhadap koleksi terapan cap Rumah Pos karena mengandung Sejarah. Dia menyukai sejarah.
Seperti kebanyakan filatelis lain, awalnya Vita memulai dari koleksi prangko bekas dalam negeri dan luar negeri. Apalagi dirinya pernah bersekolah di Sorowako, Sulawesi Selatan. Di sana terdapat tambang nikel, banyak karyawan dari berbagai daerah dan berbagai negara.
Vita mendapatkan koleksi Prangko dari para ekspatriat, selain dari hasil tukar menukar dengan teman. Dia juga mengenal Kantor Pos juga di Sorowako. Meskipun lokasinya benar-benar di hutan, tetapi ada Kantor Pos di sana.
“Dari yang awalnya koleksi prangko mint (belum dipakai) dan koleksi prangko bekas (used), akhirnya mengerucut pada koleksi teraan cap pos. Saya lebih tertarik koleksi teraan cap pos Indonesia (selain koleksi teraan cap Rumah Pos, cap Pos Desa, cap Kantor Pos Desa, cap Agen Pos, cap Agen Pos Desa, cap Agen Pos Koperasi, dan cap Warposkesra. Bagi saya koleksi berbagai teraan cap lebih menantang karena harus berburu sendiri,” paparnya.
Vita yang pernah menjadi kontributor Majalah Matabaca untuk Malang ini mengungkapkan usai resmi diterbikan Buku Rumah Pos 1957-2017 karyanya ini hanya bisa didapatkan melalui penulisnya atau dirinya. Karena setiap buku karyanya akan ditandatangani dan mendapat sepatah kata dalam lembar d idalamnya.
Dan ditambahkannya, dirinya memasarkan buku ini melalui WhatsApp grup filateli, Facebook, dan Instagram.
“Dan buku ini sudah saya serahkan kepada kantor pusat Pos Indonesia di Bandung juga untuk menjadi koleksi di sana,” papar Vita.
Salah satu apresiasi disampaikan Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R Djoemadi. Dalam kata sambutan yang ditulis di Buku “Rumah Pos 1957-2017”. Faizal menyebut mengenal Vita di media sosial. Faizal mengira Vita adalah karyawan atau pensiunan Pos Indonesia dikarenakan koleksi Vita sangat lengkap dan berasal dari berbagai daerah dengan kurun waktu masa lampau hingga era kekinian.
“Semula saya mengira Vita karyawan atau pensiunan PT Pos Indonesia. Karena wanita asal Malang ini kerap posting cap anggal palu dari berbagai unit pelayanan pos di berbagai daerah khususnya di Rumah Pos yang sudah terbilang langka. Saya lihat di akun Instagram pribadinya,” papar Faizal dalam kata sambutannya.
Faizal mengaku terkejut mengetahui Vita adalah seorang filatelis. Ia membaca buku yang demikian tebal dan bertaburan data, angka dan tabel, tampak sekali bahwa ini adalah karya penuh kecintaan dan passion.
Atas apresiasi ini, Vita mengungkapkan terus termotivasi untuk menghasilkan karya tulis lainnya tentang Pos Indonesia. “Sekarang saya sedang melanjutkan proyek tulisan yang lain. Salah satunya menulis naskah dengan tema sama, tetapi tentang “Cap Pos Indonesia”. Kemungkinan naskah yang sedang saya tulis ini akan tebal dan butuh waktu lama untuk menulis hingga rampung dalam beberapa tahun kedepan,” pungkas Vita. (sisca angelina/van)