MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kemarau panjang karena dampak El-Nino mengakibatkan molornya masa tanam padi di sejumlah titik di Kabupaten Malang. Sewajarnya bergulir musim tanam pada Oktober 2023 hingga Maret 2024. Dengan berakhirnya kemarau panjang dan munculnya tanda peralihan ke musim penghujan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) mendorong agar petani segera melakukan masa tanam.
Kepala DTPHP Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputera membenarkan hal tersebut. Diakuinya, musim kemarau panjang berdampak pada beberapa titik yang mengalami kekurangan air bersih. Seperti halnya banyak terjadi di Malang Selatan.
“Oktober-Maret ini masuk musim tanam, dan masa tanam tersebut dengan volume cukup besar sempat molor ke November dan Desember karena El-Nino. Kita sudah persiapan dan mengimbau segera melakukan pergerakan tanam secepatnya,” ujar Avicenna kepada Malang Posco Media, kemarin.
Meski dalam hal produksi diakuinya hasil pertanian padi di Kabupaten Malang sudah mencapai surplus. Disebutkan dia, pada akhir Oktober produksi padi mencapai 460 ribu ton. “Sedangkan kebutuhan kita 400 ribu ton. Maka sudah surplus 60 ribu ton,” tambahnya.
Ia mengimbau agar petani terus meningkatkan produktivitasnya. Pada akhir tahun diharapkan dapat memenuhi target angka 500 ribu ton. “Dibandingkan tahun kemarin minimal stabil. Sehingga nanti kedepan pekerjaan rumah kita tidak terlalu berat lagi,” kata Avi, sapaannya.
Peralihan musim kemarau ke penghujan, kata Avi, juga diwaspadai. Mengingat bencana seperti longsor dan banjir juga bisa terjadi dan memberikan dampak pada pertanian.
Avi menyampaikan sesuai kewenangan dinas, pihaknya telah menyampaikan pada kelompok tani dan penyuluh untuk terus memonitor permukaan air. Serta memantau melalui informasi update yang disampaikan BMKG. Petani diminta waspada dengan banjir, banjir bandang maupun longsor, seperti yang sudah beberapa kali terjadi di wilayah Kabupaten Malang. “Pembersihan saluran tersier juga harus dilakukan agar air lancar mengalir namun tidak berlebih di lahan. Pbada musim kemarau kita kekurangan air dan berdampak ke tanaman, untuk tanaman pangan air tidak boleh berlebih, juga bisa kurang. Maka harus pas dan dimonitor. Ini yang harus kita jaga,” pungkasnya.(tyo/udi)