.
Tuesday, December 10, 2024

Sempat Terseok, Budidaya Nila Dulang Untung

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sempat terseok-seok saat dilanda pandemi Covid-19, kelompok budidaya ikan nila Desa Sananrejo, Kecamatan Turen kini mendulang untung. Selepas panen raya kemarin, mereka mampu menghasilkan lebih dari 10 ton ikan nila. Hal ini disambut baik Dinas Perikanan Kabupaten Malang.

Kepala Desa Sananrejo, Erna Yustining menuturkan, panen raya kali ini merupakan hasil kelompok budidaya bernama Sanare Fish Farm. Ia menyebut bahwa kelompok yang dikelola warga itu seret ketika pandemi namun berhasil bangkit. “Awalnya sudah sempat kembang kempis. Karena ada dukungan dari Pemdes akhirnya mereka semangat lagi,” ujarnya.

“Kelompok ikan mau kerjasama dengan Bumdes di Sananrejo dengan simpan pinjam. Mereka permodalannya yang dipinjami dari bumdes dan kita support dari segi pakannya, Alhamdulillah bisa berjalan dan ternyata berhasil menjadi perhatian dari Dinas Perikanan,” ujarnya, kemarin.

Bantuan berupa bibit dilakukan program ujicoba. “Bantuan lain seperti di tahun 2022, ada kincir dan pakan modal dari Pemkab yang bisa mencapai lebih dari Rp 200 juta,” jelasnya. Bupati Malang, HM Sanusi sendiri juga menetapkan Desa Sananrejo sebagai salah satu sentra ikan nila terbesar di Kabupaten Malang.

Dari desa itu, dihasilkan 10 ton ikan nila pada lahan seluas 2.250 meter persegi. Ketua Sanare Fish Farm, Sukrip menjabarkan, untuk panen sementara, kelompoknya menghasilkan 6,2 ton. “Jika total panen keseluruhan, kami mengestimasikan bisa mencapai 10,5 ton dengan tingkat kelangsungan hidup mencapai 80 persen,” ujarnya.

Dengan penjualan per kilogram seharga Rp 25 ribu, maka dalam panen raya tersebut, kelompoknya mengestimasikan dapat menghasilkan Rp 262,50 juta. “Kalau sudah dikurangi biaya benih Rp 13 juta dan biaya pakan Rp 151,32 juta, maka keuntungan bersihnya dapat Rp 98,18 juta,” imbuhnya.

Sehingga, anggota kelompoknya mampu menjual ikan nila berkualitas tinggi sekaligus memperoleh tambahan penghasilan. Bahkan, saat ini, pihaknya sudah mengembangkan lahan tersebut menjadi 5.000 meter persegi. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring mengungkapkan, hasil panen raya ini bisa dibilang yang terbaik.

Sebab menurutnya, di desa lain, dengan lahan setengah hektar atau 5.000 meter persegi hanya menghasilkan 15 ton. “Harganya juga lebih bagus. Sebelumnya itu harganya Rp 20 ribu per kilogram. Kalau di sini Rp 25 ribu per kilogram,” kata dia. Sebab, pembeli produk ikan di Desa Sananrejo adalah pelaku usaha pengolah ikan, warung, dan kelompok pemancingan. (tyo/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img