MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Ar-Roihan Lawang memecahkan rekor. Tidak tanggung-tanggung, tiga Museum Rekor Indonesia (MURI) dicapai sekaligus.
Pemecahan Rekor Muri tersebut diterima secara simbolis dalam acara senam bersama siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Lapangan Griya Bina Lawang, Sabtu (3/12). Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI).
Penyerahan piagam penghargaan Rekor Muri diberikan langsung oleh Representatif Muri Sri Widayati kepada Kepala MIT Ar – Roihan Lawang Lailil Qomariyah, M.Pd. Pihak Muri sangat mengapresiasi keberadaan MIT Ar- Roihan Lawang sebagai Madrasah yang sangat peduli terhadap ABK. “Dengan loyalitas tanpa batas, semoga MIT Ar – Roihan Lawang selalu memberikan inspirasi dalam proses mencerdaskan bangsa yang unggul dan berkarakter,” ucap Sri Widayati saat sambutan.
Tiga Rekor Muri yang diperoleh MIT Ar-Roihan, yakni Melaksanakan senam bersama siswa ABK sebanyak 220 siswa se Malang Raya, Madrasah dengan siswa ABK terbanyak se Indonesia dengan 83 siswa, dan Pemrakarsa Senam oleh Anak Berkebutuhan Khusus terbanyak. Rekor yang ketiga ini, diberikan secara khusus kepada Kepala MIT Ar – Roihan Lawang Lailil Qomariyah M.Pd.
Dengan tambahan tiga rekor tersebut, kini MIT Ar-Roihan Lawang telah mengoleksi empat piagam Rekor Muri. Yang pertama kalinya diraih pada tahun 2012 lalu, dengan peserta terbanyak menulis Alquran dengan Metode Follow The Line.
Kepala MIT Ar-Roihan Lawang Lailil Qomariyah, M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah ikut hadir bersama dalam memecahkan Rekor Muri ini. Menurutnya, perolehan rekor ini tidaklah mudah. Melalui penilaian sangat ketat. Serta banyak kriteria yang harus terpenuhi. Apalagi melibatkan ABK. “Prestasi ini kami dedikasikan kepada seluruh anak berkebutuhan khusus se Indonesia. Mereka tidak butuh dikasihani, tapi di apresiasi dan diberi kesempatan yang sama untuk belajar bersama, bersosialisasi dan berkarya untuk berprestasi,” ucap Lailil Qomariyah.
Bersama Seluruh Peserta Senam Bersama Kita Bisa.
Dalam kesempatan itu, para peserta membuat formasi terlebih dahulu dengan membentuk huruf HDI 2022. Formasi tersebut sebagai simbol telah ikut memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Selanjutnya para siswa mengikuti senam Kita Bisa. Meskipun bersama ABK, senam bersama berjalan lancar. Kesuksesan tersebut terlihat dari keceriaan para peserta yang bisa mengikuti gerakan dari instruktur senam.
Selain itu, sebagai bentuk komitmen kepada ABK di Malang Raya, MIT Ar – Roihan Lawang meresmikan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ar – Roihan. Diresmikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Kabupaten Lawang Sonhaji, S. Ag. M.H.
“Semoga, fasilitas ULD ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Kemenag Kabupaten Malang juga sangat berterima kasih kepada MIT Ar – Roihan Lawang karena sudah menjadi lembaga pendidikan yang peduli terhadap ABK, khususnya di Kabupaten Malang” ucap Sonhaji.
Rencananya, ULD Ar-Roihan Lawang akan dibuka untuk umum mulai bulan Januari 2023. Bekerjasama dengan Dokter Anak, Dokter Syarat, Terapis RSJ Lawang, Poltekkes RST. Soepraoen Malang dan beberapa yang ahli dibidangnya. Salah satunya dengan pemilik Klinik Beloved Kanti Malang Amelia Azis Daeng Matadjo, Psi,. Psikolog.
Para Guru Pendamping Khusus (GPK) yang ada di MIT Ar – Roihan juga memiliki kemampuan sebagai terapis yang bisa mengidentifikasi anak ABK. Keahlian tersebut sebagai penunjang untuk mengetahui dan memahami jenis – jenis anak ABK. Sehingga dapat memetakan pendekatan dan kebutuhan anak lebih dalam. (hud)
