MALANG POSCO MEDIA, MALANG- David, 19, warga Desa Amadanom, Kecamatan Dampit melaporkan tetangganya ke Polsek Dampit. Ia mengaku menjadi korban pembacokan yang dilakukan Feri Eko Lestari, 35. Akibatnya, jari tangannya nyaris putus. Dia mengaku, pelaku menyabet dirinya dengan sabit karena masalah pohon sengon yang terpotong.
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menjelaskan, peristiwa itu terjadi Selasa (18/7) pagi. Saat itu, Feri Eko Lestari mendatangi kebun di dekat rumahnya untuk melihat tanaman sengonnya. Tapi alangkah kagetnya dia, melihat tanaman sengon yang berada lahan miliknya sudah dalam keadaan terpotong.
“Pelaku menduga korban yang juga tetangganya telah memotong pohon sengon itu. Pelaku tidak terima tanamannya dirusak. Dia lalu mendatangi rumah korban sambil membawa sabit,” kata Taufik saat dikonfirmasi, kemarin. Sampai di rumah David, pelaku langsung menanyakan perihal pohon sengon yang terpotong di lahan miliknya.
Korban saat itu berdalih jika dirinyalah yang menanam pohon tersebut sehingga sudah sewajarnya memotong pohon sengon yang ditanamnya. Tak puas dengan jawaban David, seketika Feri Eko Lestari menyerang korban dengan menggunakan sabit yang dibawa. David sempat menangkis serangan pelaku menggunakan tangan kiri.
Beruntung, beberapa saudara korban dan warga yang mengetahui keributan tersebut langsung datang dan melerai. “Pelaku emosi mendengar jawaban korban, lalu dua kali mengayunkan sabit yang dibawanya ke arah korban,” jelasnya. Taufik menambahkan, korban mengalami luka robek di tangan kiri usai menangkis serangan pelaku.
Dikatakan dia, jari kelingking David nyaris putus. Saat itu, David dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Keluarga korban lalu melaporkan ke polisi. Polisi berhasil mengamankan Feri Eko Lestari, tak lama usai keluarga korban melapor. “Pelaku sudah diamankan di Polsek Dampit dan masih menjalani pemeriksaan,” ungkapnya. (tyo/mar)