.
Friday, November 8, 2024

Seni dan Isu Lingkungan Hidup

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Weekend Story

Ia konsisten di jalur seni. Pun lebih dari sekadar berseni. Dalam berseni, dia mengusung isu-isu lingkungan.

- Advertisement -

MALANG POSCO MEDIA- Nova Ruth, sosok penting di balik pameran ‘Segara Gunung’ yang menampilkan dokumentasi perjalanan kapal layar Arka Kinari, di gedung DPRD awal pekan kemarin. Nova  bersama suaminya, Grey Filastine berlayar sejak tahun 2019 dan akhirnya tiba di Indonesia 2020. 

Pasangan musisi itu pun telah menghasilkan karya mendunia dengan mengusung isu-isu lingkungan hidup. Kepada Malang Posco Media, Nova Ruth menceritakan, saat kecil  memang sudah akrab dengan dunia seni. Ia merasa beruntung karena semasa SD, disekolahkan di SD Taman Muda II yang fokus ke talenta murid-muridnya.

Apalagi ayahnya musisi papan atas Tanah Air Toto Tewel, gitaris Elpamas. Sang ayah yang biasa dipanggil Abba itu banyak memberikan pengalaman yang tak terlupakan baginya.

“Pengajar vokal terbaik saya adalah almarhum Pdt Moestopo, kakek saya dari Abba saya Toto Tewel. Mama saya juga suka menyanyi dan nenek dari mama saya penyiar radio GL67, almarhumah Ibu Tien Sariono,” ceritanya.

“Abba memberikan banyak pengalaman backstage sehingga saya bisa mengamati banyak hal berkenaan dengan panggung. Jadi masa kecil saya cukup mendapatkan pengkayaan kebudayaan,” sambung Nova Ruth.

Di sekitarnya selalu mendukung agar konsisten menekuni dunia itu. Sehingga masa kecilnya memang sudah terlatih dan terbiasa dengan seni.

Lingkungan sekitar juga tak memaksakan pengaruh musik untuknya. Sehingga referensi dan pengaruh musik yang diterimanya pun cukup luas.

“Saya dibiarkan menyerap notasi gaya apa saja. Mulai dari gereja, juga ya belajar ngaji, ya belajar nyanyi Jawa di sekolah. Di 17-an nyanyi rock cover lagunya Mel Shandy juga. Ada banyak referensi menyanyi saya,” ujar alumnus SMAN 4 Malang itu.

“Tapi yang nyaman memang ketika menyanyi yang berhubungan dengan gendhing Jawa. Kelas karawitan itu paling saya tunggu setiap minggunya,” sambungnya.

Bahkan ketika semasa SMA, ia pernah membuat band bergenre Hip Hop. Yakni Twin Sista dan berlangsung cukup lama. Setelah dengan Twin Sista, barulah ia kemudian solo performance.

Sekitar tahun 2011, Nova membuka sebuah lini bisnis. Yakni coffeeshop bernama Legipait di Jalan Pattimura Kelurahan Klojen Kota Malang. Namun tidak sepenuhnya bisnis.

“Itu awalnya untuk kepentingan kebudayaan,  ngopi sambil ngide. Serta ruang untuk karya-karya musik original. Karena waktu itu tidak ada space untuk teman-teman musik berekspresi. Jadi dulu sering ada pertunjukan musik,” sebutnya.

Selain bisnis, Nova juga menyalurkan kegemaran seni desainnya dengan bekerja di Casa de Producao Audiovisual Dili sebagai desainer grafis.

“Memang saya belajar kalau menjadi seniman butuh menghidupi seninya juga dengan cara memantabkan ekonomi agar bisa berkarya secara bebas. Dulu saya kerja di Majalah Kereta Api, lalu Desantara Foundation dan ada gigs-gigs pekerjaan lepas juga sebelum ketemu Filastine,” cerita Nova.

Dengan bakat seni desain itu juga kemudian ia terapkan dalam musik, grafik hingga video untuk Arka Kinari. Contohnya dapat dilihat saat pameran Segara Gunung, dimana mulai dari logo hingga konsep-konsep grafis lainnya ia yang mendesainnya.

Kini dia  terus berkarya dengan konsisten mengangkat isu tentang lingkungan hidup. Bagi Nova menjaga lingkungan hidup saat ini mempunyai arti yang sangat penting.

“Apa artinya karya jika tidak mengangkat isu? tapi buat saya yang penting adalah isu lingkungan hidup, memang dari dulu begitu. (Arti lingkungan hidup) Seberarti keberadaan masa depan generasi selanjutnya. Karena semua tergantung keseimbangan alamnya,” urai wanita yang pernah menimba ilmu di STT STIKMA International Malang ini.

Ia tidak masalah dengan industri seni musik saat ini yang seperti diketahui banyak mengangkat tema tentang percintaan atau drama kehidupan. Bagi Nova, hal itu merupakan sebuah pilihan.

“Hidup kan tentang memilih peran. Ada yang menghibur, ada yang menyampaikan fakta-fakta. Saya pakai metode dua-duanya. Menyampaikan pesan dengan cara yang tidak berat,  seni dan budaya,” sebut Nova.

Hingga saat ini, ia bersama Filastine telah membukukan tiga album. Untuk saat ini Nova Ruth mengaku tidak terlalu fokus untuk jumlah album, melainkan fokus untuk berkarya.

“Belum tahu, kita fokusnya tidak di album lagi. Itu ada di dunia musik yang konvensional. Tapi kemungkinannya terbuka, hanya saja bukan untuk niat yang seperti musisi lain,” tandasnya. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img