MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Produk fashion berbahan kulit menjadi salah satu hal yang istimewa bagi sebagian orang. Meskipun harganya masih cukup mahal, nyatanya peminat dari produk fashion berbahan kulit juga cukup tinggi. Biasanya kulit paling banyak dibuat untuk sepatu, tas, sabuk, dompet dan masih banyak lainnya.
Beberapa macam kulit seperti kulit ular, kulit buaya, kulit sapi dan beberapa kulit dari hewan digunakan dalam industri fashion satu ini. Di Malang terdapat salah satu toko yang banyak menjual produk-produk fashion berbahan dasar kulit sapi asli yang disulap menjadi produk fashion seperti sepatu, tas dan juga dompet. Brand Shoeka yang berdiri sejak tahun 2011 itu banyak menjual produk fashion berbahan dasar dari kulit sapi.
“Semuanya menggunakan kulit sapi, mulai dari sepatu,tas sampai dengan dompet. Kalau masuk ke dunia bisnis awalnya dari tahun 2009 itu sudah menjual sepatu, tapi dengan sistem reseller. Ada teman saya di Bandung, karena melihat peluang di Malang waktu itu belum ada, akhirnya coba jadi reseller sepatu kulit dari Bandung,” tutur owner dari Shoeka, David Wantino saat ditemui Malang Posco Media di tokonya yang berlokasi di Jalan Danau Maninjau Barat Nomor B2a/41, Sawojajar, Kedungkandang, Kota Malang.
Ia memulai untuk mencoba bisnis sepatu di tahun 2011, dari satu perajin sepatu di awal-awal mulai merintis karir, sampai sekarang David setidaknya sudah memiliki lebih dari 50 perajin yang ia pekerjaan untuk membuat sepatu-sepatu buatannya.
Tak tanggung-tanggung, produk dari Brand Shoeka itu banyak diminati oleh berbagai kalangan, tidak hanya pasaran Indonesia namun juga pasar mancanegara. Mulai dari Malaysia, Amerika, Jerman, Hongkong dan masih banyak yang lainnya. Mempertahankan kualitas menjadi salah satu cara agar produk-produk yang dijual bisa memberikan kepuasan bagi para pelanggan-pelanggan setianya.
“Ada memang kami kirim ke beberapa daerah baik dalam ataupun luar negeri. Kalau dalam negeri kebanyakan konsumennya datang dari daerah Jabodetabek. Karena menggunakan bahan dari kulit sapi asli, tentu saja dari segi harga lebih mahal dibandingkan dengan produk yang tidak menggunakan kulit. Kalau dari luar negeri, paling banyak Malaysia” imbuhnya.
Dilanjutnya, produk-produk UMKM asal Indonesia sebenarnya banyak diminati oleh pasaran mancanegara, namun kendala yang paling banyak dihadapi adalah terkait dengan sistem pembayaran serta mahalnya biaya pengiriman.
Pada mulanya, Shoeka hanya berfokus pada pembuatan sepatu untuk wanita. Berawal dari pandemi, membuat penghasilan dari produk yang dijualnya tak menentu. Dari sana ia mulai memikirkan strategi baru untuk bertahan, akhirnya di tahun 2021 mulai memperlebar sayap dan tercetuslah dua produk terbaru dari Shoeka, yakni Dompet serta tas dari kulit sapi.
“Kami ingin mencoba pangsa pasar baru, disamping sepatu, kami hadirkan juga produk-produk seperti tas dan dompet. Ternyata antusias dari masyarakat cukup baik. Mulai dari sana produk kami tidak hanya sepatu wanita, tetapi juga ada tas dan juga dompet,” terangnya.
Produk-produk dari Shoeka itu menyasar bagi kalangan menengah ke atas. Untuk rentang usianya mulai dari 25 tahun ke atas. Menurut David, produknya tersebut lebih banyak diminati oleh orang-orang lebih dewasa dan mapan dibandingkan dengan anak-anak muda ataupun mahasiswa.
“Walaupun begitu, tetap ada juga yang membeli dari kalangan mahasiswa. Tetapi sangat jarang, kebanyakan ya itu tadi dari orang-orang yang sudah mapan, kalangan menengah keatas. Karena dari kulit asli jadi otomatis dari segi harga juga pasti menyesuaikan,” ucapnya.
Ke depannya, inovasi-inovasi terbaru masih akan terus dilakukan David, rencananya ia ingin membuka outlet cabang Shoeka di Jogjakarta serta di Malaysia. Hal itu dilakukan mengingat antusias masyarakat yang cukup tinggi terkait dengan produk-produk dari Shoeka yang memiliki bahan dan kualitas yang terjamin. Selain itu ia juga ingin membuat produk khusus untuk fashion pria. (adm/aim)
