MALANG POSCO MEDIA– Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Dito Arief Nurakhmadi, SAP, MAP mendukung penuh penuntasan permasalahan perkotaan. Dito pun aktif sosialisasikan kepada masyarakat terkait isu strategis Kota Malang.
Itu dilakukan Dito saat dialog serap aspirasi dalam rangka reses, Senin (17/2) malam di Balai RW 09 Kelurahan Lowokwaru.
Sejumlah isu prioritas tahun 2025 yang disampaikan seperti revitalisasi 7 TPS, rencana pembangunan drainase Jalan Soekarno Hatta, revitalisasi Alun-Alun, revitalisasi sejumlah sekolah rusak hingga adanya pesta olahraga Porprov.
“Saya lebih menyampaikan ini secara holistik, kemudian mem-breakdown berdasarkan program prioritas yang ada. Ini perlu kami sampaikan karena ini semua bersentuhan langsung dengan masyarakat,” terang politisi Nasdem ini.
Termasuk, Dito juga menyampaikan masa transisi Wali Kota Malang yang akan dilantik pada 20 Februari. Wali Kota Malang terpilih juga menyiapkan sejumlah program unggulan yang sudah disiapkan sejak masa kampanye.
“Tentunya akan ada program-program yang masuk visi misi, ada yang masuk RPJMD, yang masuk dalam APBD 2025, termasuk juga APBD 2026. Termasuk, karena kami dari Komisi C, saat reses ini kami juga tetap mendorong program BTS (Buy The Service). Tidak hanya itu, kami juga mendorong adanya bangunan vertikal untuk rumah masyarakat,” jelas Dito.
Lebih jauh, salah satu yang tidak kalah penting yakni keberadaan hiburan malam yang perlu ditata lagi. Baik dari segi aturan dan perizinannya maupun pemungutan pajaknya. Ini menjadi penekanan khusus karena Dito menyadari wilayah dapil-nya Lowokwaru merupakan salah satu kawasan paling banyak tempat hiburan.
“Kita bicara masalah perizinan. Meski melalui OSS tidak bisa serta merta melangkahi daerah. Kalau bangunan baru harus ada PBG, harus ada dari Dinas Pariwisata, dan yang paling penting lebih ke pajaknya. Kalau beroperasi sebagai hiburan malam, ya pajaknya hiburan malam,” tegas dia.
Ia pun berharap, mumpung masih awal tahun, sosialisasi program prioritas yang bakal dijalankan selama setahun ini bisa mengena di masyarakat.
“Sekaligus dalam reses ini kami juga menyerap aspirasi dari masyarakat yang itu bisa menjadi input dan memperkuat kami dalam nantinya menentukan isu prioritas kedepan maupun perda yang perlu kami dorong,” pungkasnya. (ian/van)