.
Saturday, December 14, 2024

Seribu Akses Mudik, Jalur Utama Oke, Jalan Alternatif Boleh

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Hati-hati Lewat Klemuk dan Pacet

MALANG POSCO MEDIA- Ayo mudik! Lebih cepat lebih baik agar tak terjebak macet. Malang Raya sudah siap menerima pemudik dari berbagai daerah maupun yang keluar wilayah. Tersedia seribu akses alias banyak jalan yang bisa dilewati. (baca grafis di koran Malang Posco Media)

Kota Malang misalnya sebagai bagian wilayah aglomerasi Malang Raya, akses masuk keluar Kota Malang sangatlah mudah.  Terdapat banyak ruas jalan masuk ke Kabupaten Malang yang terhubung dengan luar wilayah Malang Raya.

Sesuai data yang dihimpun Satlantas Polresta Malang Kota (Makota), dari sisi utara, apabila melalui jalur utama, pengendara bisa melintas di Jalan Raya Malang-Gempol yang terhubung dengan Jalan Ahmad Yani Utara.

Selain itu bisa melintasi jalur alternatif di Bumi Mondoroko Raya. Jalan tersebut terhubung dengan Jalan Teluk Etna. Sementara itu, dari sisi timur pengendara bisa keluar masuk Kota Malang melalui Kalisari atau Jalan LA. Sucipto, Jalan Raya Cemorokandang dan Exit Tol Malang di Madyopuro.

Di wilayah barat melalui Jalan Raya Tlogomas. Atau bisa melalui jalur alternatif di Jalan Raya Dermo yang terhubung dengan Jalan Kecubung.

Pengendara juga melintasi jalur alternatif dari Kota Batu yang terhubung dengan wilayah Kelurahan Mulyorejo Kota Malang. Sementara di sisi selatan, ada tiga ruas jalan utama. 

Yakni di Jalan Sudanco Supriadi (Kacuk Barat), Jalan Raya Gadang dan Jalan Mayjen Sungkono. “Jalan-jalan tersebut merupakan akses yang bisa dilalui keluar masuk Kota Malang. Sementara untuk jalur alternatif, berada di sekitar ruas jalan tersebut,” ungkap Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Yoppi Anggi Khrisna.

Ia menegaskan, di tahun 2022 ini sudah tidak ada lagi penyekatan. Baik di jalur utama maupun di jalur alternatif. “Semua akses sudah kami buka. Masyarakat lebih leluasa melintasi jalan-jalan tersebut. Kami juga menyiapkan Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan). Pos lengkap dengan berbagai fasilitas, yang bisa digunakan pengemudi,” paparnya.

Begitu juga di Kabupaten Malang. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang mencatat sejumlah jalur utama keluar masuk pemudik tahun ini yang bisa diakses. Di antaranya lima jalur tol dan non tol.

Jalur mudik utama yang diakses di antaranya melalui exit Tol Lawang, exit Tol Singosari, exit Tol Pakis, kemudian perbatasan Kabupaten Malang-Kabupaten Blitar yang berada di Karangkates. Terdapat pula

satu jalur di Ampelgading,yang merupakan perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang.

Untuk akses perbatasan Lumajang melalui Ampelgading baru dibangun hanya untuk motor, kendaraan roda roda tiga dan ambulans. Sedangkan kendaraan roda empat ke atas diarahkan melalui jalur Probolinggo.

“Empat jalur utama yang bisa diakses normal, di sisi barat ada dua berbatasan dengan Blitar. Sementara ke Lumajang dari Ampelgading belum bisa untuk mobil,” kata Kepala Bidang Lalu lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Malang Djulianta, Minggu (24/4) kemarin.

Dia mengatakan jalur-jalur utama perbatasan Kabupaten Malang dalam kondisi baik. Artinya tidak ada kerusakan jalan yang terjadi di jalur utama. Terlebih sejumlah jalur utama merupakan jalan provinsi dan jalan nasional.

“Jalan yang berbatasan dengan akses Kabupaten Jombang dan Kediri di utara merupakan japan provinsi. Sedangkan jalur utama lainnya jalan nasional,” jelasnya.

Selain jalur utama, jalur alternatif yang biasa disebut jalur tikus juga banyak diakses untuk mudik. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti jarak yang lebih dekat, akses yang lebih cepat atau menghindari kemacetan di jalur utama.

Banyak di antaranya melalui desa-desa di wilayah perbatasan. Meski bagitu jalur tersebut masih cukup baik kondisinya. “Jalur alternatif atau jakur tikus di desa-desa bisa dilalui pemudik. Namun saat ini belum ada pengawasan wilayah tersebut, karena fokus pada pantauan pos-pos utama,” kata Djulianta.

Jalur alternatif di antarannya di wilayah Kecamatan Poncokusumo, tepatnya di Desa Ngadas, ada jalan yang menghubungkan wilayah Kabupaten Malang dengan Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

Selain itu di wilayah Kecamatan Jabung juga ada jalur alternatif yang menghubungkan wilayah Kabupaten Malang  dengan Wilayah Kabupaten Pasuruan. Juga ada tiga jalur alternatif di tiga kecamatan yang menghubungkan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar. Yakni Desa Sumberoto Donomulyo, Desa Kalirejo Kalipare, dan Jambuwer Kecamatan Kromengan.

Untuk menghindari adanya kemacetan arus mudik di Kota Batu maupun yang melawati Kota Batu terdapat sejumlah akses alternatif. Itu disampaikan Kasi Gakkum Satlantas Polres Batu Iptu Trimo. 

Beberapa akses tersebut yakni Jalan Raya Giripurno yang menjadi akses pemudik dari Surabaya atau Kota Malang ketika kondisi lalin Jalan Ir  Soekarno padat merayap.

“Kemudian akses Jalan Raya Dau (Kabupaten Malang) – Tlekung (Kota Batu) – Jalibar (Kota Batu) – keluar Pesanggrahan menuju Kota Batu atau Malang Barat (Pujon-Ngantang-Kasembon-Kediri),” ujar Trimo kepada Malang Posco Media.

Ketika Jalan Raya Payung (Batu-Malang Barat) mengalami kepadatan kendaraan, pemudik bisa melalui Jalur Klemuk. Namun untuk jalur tersebut sangat curam dan tidak boleh dilalui mobil seperti seperti elf atau mini bus karena rawan rem blong.

“Sedangkan pemudik dari ataupun menuju Blitar bisa melawati Krisik – Ngantang. Serta yang akan ke Mojokerto atau sebaliknya bisa melewati Jalur Cangar-Pacet. Jalur ini seperti Klemuk, tidak dianjurkan untuk kendaraan besar atau kendara matic karena rawan kecelakaan,” bebernya.

Trimo menambahkan pihaknya telah memetakan jalur black spot (rawan kecelakaan) di Kota Batu. Di antaranya sepanjang Jalan Ir Soekarno Kota Batu dan jalur Pujon – Ngantang Kabupaten Malang.  

Pihaknya mencatat, kecelakaan terakhir yang menyebabkan pengendara meninggal dunia terjadi pada Jumat (8/4) laludi Jalan Raya Ir  Soekarno (Depan Hotel Mentari) Kecamatan Junrejo. 

“Beberapa penanganan dilakukan Polri agar tidak terjadi kecelakaan telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti memasang rambu,  memperjelas marka jalan dan Polres Batu menempatkan personel di persimpangan-persimpangan jalan,” pungkasnya. (rex/tyo/eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img