Malang Posco Media – Dokter spesialis anak bagian endokrinologi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, yaitu dr. Ghaisani Fadiana, Sp.A (K), memberikan imbauan kepada para orang tua agar waspada terhadap kemungkinan diabetes tipe 1 pada anak. Tanda-tanda yang perlu diawasi termasuk seringnya mengompol dan nafsu makan yang meningkat secara cepat.
“Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,” kata Ghaisani dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin (20/11).
Ghaisani menyarankan agar jika anak-anak sering mengompol, orang tua sebaiknya melakukan pemantauan terhadap gejala lain yang bisa mengindikasikan diabetes. Gejala-gejala tersebut mencakup frekuensi buang air kecil yang meningkat, kehausan yang berlebihan, nafsu makan yang cepat, penurunan berat badan yang tidak wajar, kelelahan, dan kemungkinan infeksi yang berulang.
“Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Ghaisani.
Biasanya, kata dia, anak yang mengalami gejala-gejala itu perlu konsultasi ke dokter spesialis anak untuk memastikan apakah betul ada diabetes. Untuk memastikan hal tersebut, dokter akan memeriksa gula darah anak.
“Itu untuk diabetes melitus tipe 1,” kata dia.
Ghaisani menekankan bahwa masyarakat harus mengetahui kewaspadaan itu. Ia mengatakan bahwa masyarakat kurang sadar akan kemungkinan anak-anak terjangkit diabetes karena terdapat anggapan bahwa diabetes biasanya terjadi pada usia lanjut.
Kurangnya kewaspadaan tersebut, ujar Ghaisani melanjutkan, berdampak pada keterlambatan orang tua yang menyadari anaknya menderita penyakit diabetes tipe 1.
“DM tipe 1 paling banyak diketahui ketika sudah kondisi lanjut, jadi, kondisi yang berat,” kata Ghaisani.
Adapun kondisi berat yang dimaksud oleh Ghaisani adalah ketika anak-anak yang diperiksakan ke rumah sakit sudah dengan keluhan sesak napas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan hingga kejang.
Hal-hal tersebut, kata dia, terjadi karena anak-anak diabetes melitus tipe 1 diketahuinya sudah dalam kondisi berat. Diabetes melitus tipe 1 diakibatkan oleh kerusakan atau kegagalan organ pankreas sehingga tidak bisa menghasilkan insulin.
“Tingkat kewaspadaan harus diperbaiki dengan pemantauan tumbuh kembang,” ujar Ghaisani.(ntr/mpm)