spot_img
Wednesday, April 16, 2025
spot_img

Seriusi Moda Transportasi Malang Raya

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kepala Daerah Segera Bertemu, Usulan Sementara Shuttle Bus

MALANG POSCO MEDIA-Gagasan moda transportasi yang koneksikan Malang Raya makin diseriusi. Tiga kepala daerah di Malang Raya sudah senada. Bupati Malang HM Sanusi bahkan   mengusulkan agar kendaraan yang digunakan bukan kendaraan besar. (baca grafis)

Bupati Malang HM Sanusi   menyebutkan wacana moda transportasi publik ini dihembuskan salah satu alasannya  untuk menekan angka kemacetan. 

-Advertisement- HUT

“Jenisnya nanti akan dibahas bersama. Yang pasti bukan bus besar. Bisa mungkin shuttle bus,’’ kata orang nomor satu di Pemkab Malang ini.

Seperti diberitakan Malang Posco Media sebelumnya, Bupati Malang HM Sanusi mengusulkan gagasan itu saat menghadiri HUT ke 111 Kota Malang di Balai Kota Malang, Selasa (8/4) kemarin.

Lebih lanjut Sanusi mengatakan akan membahas lagi wacana moda transportasi publik ini dengan dua kepala daerah lainnya. Yaitu dengan Wali kota Malang juga Wali kota Batu.

“Karena Malang ini kesatuan ya. Sehingga dibutuhkan kolaborasi dan sinergi. Salah satunya adalah moda transportasi publiknya ini,’’ urainya.

Sanusi  mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Dia bersyukur, karena rencana itu disambut baik.

“Kami juga berkomunikasi dengan Wali Kota Batu. Mereka juga setuju. Tapi tetap harus dibahas lebih lanjut. Nanti akan ada pertemuan  tiga kepala daerah,’’ kata Sanusi.

Namun demikian Sanusi  belum memastikan waktunya. “Nanti dibahas sambil  silaturahmi. Apalagi masih dalam suasana lebaran,’’ tambah mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang.

Dia pun mengatakan, jika semuanya setuju maka akan dilakukan kajian secara teknis terkait hal ini. Dalam kajian tersebut, juga melibatkan pakar dan akademisi. “Karena tujuannya  untuk mengurai kemacetan, maka secara teknis dibahas detail. Jangan sampai tujuannya mengurai kemacetan, namun saat diterapkan membuat semakin macet,’’ ucap bapak empat anak ini. 

Selain untuk mengurai kemacetan, Sanusi mengatakan wacana moda trasportasi publik untuk Malang Raya ini dihembuskan alasannya untuk memberikan kemudahan masyarakat mendapatkan layanan transportasi. “Jika nanti diterapkan, ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat,’’ tambahnya.

Lalu kapan wacana ini direalisasi? Sanusi mengatakan masih belum tahu. Namun saat melihat kondisi kemacetan yang terjadi di wilayah Malang Raya,  terutama saat libur panjang, dia berharap dapat diwujudkan  secepatnya.

Sementara itu Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyambut positif gagasan kolaborasi Malang Raya untuk menyediakan sarana transportasi yang terintegrasi. Wahyu mengaku memang sudah ada komunikasi tentang hal tersebut.

Ia tentu menyambut positif gagasan itu karena  kemacetan merupakan salah satu masalah Kota Malang.  Tidak hanya ketika libur perayaan hari besar saja, tiap akhir pekan beberapa ruas jalan kerap dipadati kendaraan di jam-jam tertentu.

“Mulai awal dulu, Malang Raya ini kami memang ingin ada sinergitas yang baik. Itikad baik disampaikan kemarin oleh Pak Bupati, sudah datang saat hari jadi Kota Malang dan Bu Wakil Bupati juga datang. Ini bukti sinergitas Malang Raya akan menjadi sebuah keterpaduan,” ujar Wahyu.

Untuk konsep dan gambaran moda transportasi yang dibutuhkan, Wahyu belum bisa menyebutkan secara eksplisit. Yang jelas untuk di awal ini setidaknya sudah ada itikad yang baik antarkepala  daerah di Malang Raya. Sehingga bisa segera ada solusi untuk mengatasi kemacetan.

“Untuk jenis transportasinya apa, ya harus dibahas bersama. Kami tidak hanya tentang moda transportasi saja kok, seperti banjir misalnya, itu pun juga harus ada sinergi bersama kan. Maka yang penting untuk saat ini, adalah sinerginya dulu. Jadi ketika ada masalah, bisa langsung duduk bersama,” jelas dia.

“Saya akan bertemu Gubernur untuk melaporkan sinergitas yang baik di Malang Raya ini,” sambung Wahyu.  

Sementara itu, Wali Kota Batu Nurochman siap berkolaborasi bersama Pemkot Malang dan  Pemkab Malang untuk mengatasi kemacetan di Malang Raya. Ia mengusulkan agar pemda di  Malang Raya menyediakan moda transportasi terintegrasi atau shuttle.

“Bila perlu moda transportasi terintegrasi atau shuttle bus atau mobil listrik. Tujuannya tidak hanya mengurai kemacetan, tapi untuk memberikan solusi dalam menjaga lingkungan,” ujar Cak Nur, sapaan akrab Nurochman kepada Malang Posco Media.

Selain  moda transportasi, menurutnya dibutuhkan juga penataan terhadap kantong-kantong parkir di Malang Raya. Dengan langkah tersebut maka kemacetan di Malang Raya akan teratasi. “Bahkan dulu kami pernah mengusulkan agar Pemerintah Pusat membuka akses jalan baru melalui Sukorejo-Batu. Ini agar manfaat pariwisata tidak hanya dinikmati oleh Kota Batu,” imbuhnya.

Seperti diketahui jalan tembus Sukorejo-Batu rencana akan dibangun melewati tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Yakni  Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Purwosari dan Kecamatan Purwodadi.

Kemudian melalui tiga kecamatan Kabupaten Malang, mulai Kecamatan Lawang, Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso.

“Selanjutnya pemda di Malang Raya harus melakukan peningkatan dan mengoptimalkan infrastruktur transportasi di jalur-jalur alternatif. Sehingga menjadi konektivitas penting dalam mengurai kemacetan,” pungkasnya. (ira/ian/eri/van) 

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img