MALANG POSCO MEDIA-Padel olahraga favorit Raisa Amalia. Wanita 33 tahun ini hampir setiap hari bermain Padel. Bahkan saat liburan pun, Raisa akan mencari lapangan Padel dan bermain sekitar 1-2 jam.
“Apa ya, sudah hobi begitu,’’ kata wanita yang bekerja sebagai Master Ceremony (MC) ini. Bahkan karena kerap mengenalkan olahraga Padel di sosial media miliknya, Raisa pun didapuk menjadi Brand Ambasador (BA) UNO Padel.
Raisa mengenal Padel awalnya melalui sosial media milik pertengahan tahun 2024 lalu. Sebelumnya, Raisa menekuni olahraga tenis.
“Saya lihat di sosmed olahraganya seru. Tapi saat itu di Malang belum ada,’’ katanya.
Sampai akhirnya November 2024 lalu ia liburan ke Bali. Saat itulah dia melihat ada lapangan Padel. Raisa pun mencoba untuk bermain. Dia merasakan keseruan yang luar biasa. Karena di olahraga ini, dirinya dapat bebas mengekspresikan diri. Bahkan dia juga dapat berkoordinasi dengan rekan se timya saat bermain.
“Dari situ saya langsung jatuh cinta. Itu sebabnya, begitu di Malang ada komunitas padel, saya langsung bergabung,’’ katanya.
Selama ini, Raisa sangat aktif. Terlebih di komunitasnya ada 97 anggota. Yang mana dengan jumlah anggota yang banyak tersebut memungkinkan digelar fun game.
“Di sini tiga kali dalam satu pekan menggelar fun game. Yakni Rabu, Jumat, Minggu,’’ katanya. Masing-masing fun game diikuti 24 peserta.
Raisa mengatakan meskipun olahraga ini dimainkan dengan tempo sangat cepat, namun Padel bisa dimainkan oleh segala usia. Dia lalu menyebutkan, salah satu anggota komunitasnya ada yang berusia 50 tahun.
Disinggung bahwa padel adalah olahraga mahal? Raisa tersenyum. Ia tidak menampik. Namun demikian menurut dia kesehatan sangat penting.
“Anggaplah ini sebagai investasi kesehatan ya,’’ katanya tersenyum.
Disebut mahal pertama olahraga ini menggunakan raket yang harganya tidak murah. Sepengetahuan Raisa harga raket Padel termurah Rp 900 ribu.”Raketnya tidak sama dengan raket tenis. Raket padel ini terbuat dari foam dilapisi dengan karbon,’’ terangnya.
Selain itu pemain padel juga wajib menyewa lapangan untuk berlatih. Harga sewanya Rp 200 ribu saat siang, dan Rp 250 ribu saat sore hingga malam hari.
“Kalau belum punya raket tidak apa-apa. Karena umumnya pengelola lapangan menyediakan raket. Raket itu dapat disewa. Harnga sewanya Rp 50 ribu per jam dengan benefit empat raket dan tiga bola,’’ kata Raisa.
Di komunitas ini juga membuka jasa coaching. Untuk mengikuti kelas coaching cukup membayar Rp 260 ribu. Dengan benefit dua pelatih, empat raket, dua jam lapangan dan bola.
Lalu apa manfaat Padel? Raisa mengatakan pertama tak lain untuk kesehatan. Dengan olahraga ini seluruh anggota tubuhnya bergerak. “Selain itu juga untuk memperluas pertemanan, menjali koneksi dan lain,’’ katanya.
Bukan itu saja, Raisa juga menguraikan bahwa olahraga ini juga dapat menghilangkan stres.
Sekalipun memiliki banyak peminat, namun belum banyak lapangan disediakan. Di Malang hanya satu. Yaitu di Jalan Tidar. Di situlah para anggota komunitas Padel ini berkumpul untuk berlatih. “Katanya bulan depan ada satu lagi. Kami berharap terealisasi, sehingga akan banyak lagi masyarakat yang ikut Padel,’’ pungkasnya.(ira/van)