spot_img
Wednesday, July 2, 2025
spot_img

Serunya Ikut Mudik Gratis, Kapasitas 60 Terisi 59 Tempat Duduk

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Laporan Ira Ravika Anggraeni

Wartawan Malang Posco Media

Malang Posco Media – Lebaran menjadi tradisi bagi saya untuk pulang kampung. Seperti dua tahun sebelumnya, mudik lebaran kali ini saya kembali memanfaatkan fasilitas mudik gratis dari Pemerintah Kabupaten Malang. Kebetulan Pemkab Malang membuka jurusan Malang – Banyuwangi via Perobolinggo, Bondowoso dan Situbondo. Kami pun mendaftarkan diri.  Dengan syarat menyerahkan fotokopi KK dan KTP waktu itu. Tidak menunggu lama,  pendaftaran kami pun diproses, selanjutnya kami mendapatkan tiket untuk mudik lebaran.

Kami berangkat, Kamis (27/3) pagi. Dari halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang.  Diberangkatkan langsung oleh Bupati Malang HM Sanusi.

Beberapa narasumber tampak heran melihat saya berdiri di antara para peserta mudik gratis sesaat sebelum berangkat. Namun saya pun menjelaskan bahwa saya menjadi salah satu dari mereka. Meskipun terlihat tidak percaya, namun pada akhirnya saya tetap berangkat.

Saya naik bus Tentrem dengan kode E jurusan Banyuwangi. Bus ini memiliki kapasitas 60 tempat duduk. Dari jumlah itu hanya satu saja tempat duduk yang kosong. Bus kami berangkat pukul 08.15. Ditandai dengan dikibarkannya bendera start oleh Bupati Malang. Tampak orang nomor satu di Pemkab Malang ini melambaikan tangan sebagai ungkapan selamat jalan kepada para pemudik.

Saat berangkat bus kami mendapatkan pengawalan dari anggota kepolisian. Tentu saja tidak terus menerus. Mereka melakukan pengawalan hanya  sampai di pinto tol Singosari. Selanjutanya petugas pengawalan pun berpencar. Bus kami pun melaju sesuai dengan rute yang sudah ditentukan.

Di dalam bus, suasana tampak tenang. Para pemudik menikmati alur perjalanan sambil mendengarkan kumpulan lagu dangdut koplo yang dibawakan oleh Deni Caknan. Sementara dua pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Malang juga tampak santai duduk di kursi depan, tidak jauh dari pengemudi. Mungkin saja selain mendampingi pemudik, keberadaannya sekaligus untuk mengingatkan pengemudi agar tidak ugal-ugalan di jalan, dan mengutamakan keselamatan para penumpang.

Dua jam berlalu. Salah satu penumpang turun di terminal Probolinggo. 7 menit kemudian, bus  kembali melaju. Rute yang dituju adalah Kabupaten Bondowoso. Di terminal, juga ada penumpang yang turun. Kondisi dalam bus pun sedikit lebih longgar. Sampai akhirnya bus kembali berjalan nenuju Kabupaten Situbondo.

Yang menarik di kala perjalanan menuju terminal Sutubondo, bus kami berhenti di depan masjid. Di situ pengemudi mengatakan istirahat sebentar sambil salat. Tak pelak, para penumpabg pun mengikuti. Satu persatu penumpabg turun untuk istirahat dan menjalankan salat.

Sekitar 15 menit, bus pun kembali berjalan. Tapi sebelumnya pegawai Dishub melakukan absensi. Setelah semua penumpang lengkap bus pun melaju ke rute berikutnya. Yaitu  Kabupaten Banyuwangi.  Perjalanan dari Situbondo menuju Banyuwangi cukup lama. Sekitar dua jam. Pukul 16.30 WIB kami pun sanpai di Terminal Brawijaya Banyuwangi. Semua penumpang pun turun. Tidak terkecuali saya.

Turun kemudian menghirup udara Banyuwangi. Daerah yang saya rindukan. Karena di sini saya lahir dan dibesarkan. Tak menunggu lama,  adik ipar pun datang untuk menjemput. Selanjutnya saya pun pulang ke rumah.(ira/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img