spot_img
Wednesday, July 2, 2025
spot_img

Sesi Conference JMS 2023 Ungkap Peluang dan Tantangan Bisnis Media di Jawa Timur

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Sejumlah pembicara hadir dalam acara Jatim Media Summit (JMS) 2023 di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya pada Rabu (24/5/2023). Pada sesi conference, mereka mengungkapkan berbagai peluang dan tantangan bisnis media di Jawa Timur.

Adapun pembicara yang membawakan materi pada sesi conference pertama ini adalah Amir Suherlan dari Wavemaker Indonesia, Direktur Microsoft Indonesia, Ajar Edi, Managing Partner Inventure Yuswohady, dan Anggota Dewan Pers Sapto Anggoro.

Amir Suherlan menyebutkan bahwa konsumen internet memiliki kecenderungan lebih banyak berasal dari generasi milenial.

Malang Posco Media
Managing Partner Inventure Yuswohady menyampaikan materinya secara daring.

“Konsumsi internet akan lebih banyak generasi milenial. Tantangan dan peluang paling besar adalah konten dan distribusi,” kata Amir.

Sementara itu, untuk format digital, Amir membeberkan bahwa tantangan yang perlu dihadapi media adalah teknologi yang digunakan untuk membangun berbagai hal yang dibutuhkan.

Lebih lanjut, Direktur Microsoft Indonesia, Ajar Edi menjelaskan terkait ekonomi digital. Menurutnya, ada 4 pilar dalam ekonomi digital, yaitu e-commerce, fintech, mobility, dan digital media.

“Teknologi berperan untuk masa depan keberlanjutan. Dengan ekonomi digital yang kuat, Indonesia butuh 9 juta kemampuan digital. Digital transformasi memberikan kesetaraan,” ungkap Ajar Edi.

Untuk mendukung bisnis, kata Ajar Edi, media perlu memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Edi menilai, perkembangan teknologi tersebut bisa membantu media untuk berkolaborasi menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan customer

Di sisi lain, Inventure Yuswohady memaparkan bahwa tantangan terbesar pasar saat ini adalah millenial distraction, di mana saat ini konten visual menjadi hal yang penting.

“Generasi Z itu tidak suka teks. Buku tidak jadi sumber pengetahuan. Tapi generasi Z itu konsumsi pengetahuan lewat YouTube. Terjadi millennial distruction, produk yang tidak sesuai dengan millennial akan hilang,” bebernya.

Lebih dari itu, Dewan Pers, Sapto Anggoro mengingatkan agar penggiat media dapat membuat konten dengan benar dan menghindari berita hoax.

“Tolong bahan dasar konten itu tolong anda bikin yang benar, kalau anda bikin hoaks maka konten depan akan mendpaatkan konten hoaks,” pungkasnya.

Malang Posco Media
Buari dari Malangposcomedia.id foto bersama Anggota Dewan Pers Sapto Anggoro.

Menarik pada sesi tanya jawab, Buari dari Malangposcomedia.id bertanya kepada dua pembicara yaitu Amir Suherlan dari Wavemaker Indonesia dan Anggota Dewan Pers Sapto Anggoro. Buari menanyakan tentang peluang kolaborasi media lokal dengan Wavemaker Indonesia. Lantaran media di daerah juga berharap bisa merasakan share iklan dari pihak Wavemaker.

Selain itu juga tentang klaim dari sumber berita yang akan dipakai platform. Buari menanyakan posisi Dewan Pers untuk bisa membantu media sebagai sumber informasi untuk mengklaimkan royalty dari platform itu.

Sapto menjelaskan bahwa Dewan Pers sedang melakukan usulan hak Prakarsa untuk membuat perpres tentang tanggung jawab platform pada berita yang berkualitas. Jadi dewan pers itu seperti Winnie the Pooh. “Aku melebihi daripada yang aku bayangkan,” ungkapnya.

“Sedang digodok, sudah kita sampaikan ke Kominfo, akan dibicarakan dengan melibatkan platform. Usulan kami ada badan pelaksana. Badan pelaksana akan berkoordinasi dengan Dewan Pers untuk menentukan konten yang berkualitas. Posisi sekarang sedang koordinasi dengan Kemenkum HAM. Kita punya potensi, kita punya konten yang banyak, kita punya penduduk yang banyak, ekonominya juga bertumbuh, itu pasti akan diperhitungkan oleh platform global,” yakin Sapto. (bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img