MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Meningkatnya aktivitas masyarakat di wilayah Kabupaten Malang di tahun 2022 beriringan dengan lalu-lalang kendaraan yang meningkat pula. Masyarakat patut terus berhati-hati terutama dalam berkendara agar tidak terjadi kecelakaan yang mengancam jiwa.
Data di Polres Malang selama tahun 2022 menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas (laka) meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor pemicunya mulai dari human error hingga jalan berlubang.
Dari segi jumlah, kasus kecelakaan lalu lintas 2022 mencapai angka 793 kejadian dengan total kerugiannya mencapai Rp 809 juta. Sedangkan total korban 1.209 orang. Sementara yang meninggal dunia 175 orang. Untuk luka berat 8 orang, dan luka ringan sebanyak 1.028.
Sementara tahun 2021 yang terjadi 572 peristiwa dengan kerugian meteriil Rp 632 juta. Di antaranya total korban meninggal dunia 157 orang, luka berat 36 orang, dan luka ringan sebanyak 716 orang.
“Angka kecelakaan mengalami peningkatan sekitar 27,86 persen,” ujar Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana kepada Malang Posco Media.
Kapolres mengatakan, jika aktivitas lalu lintas pada tahun 2022 meningkat. Di tahun 2022 ada pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga menyebabkan aktivitas lalin meningkat. “Maka relevan dengan angka pelanggaran dan kecelakaan pun terjadi,” kata Kholis.
Kholis menyebutkan, kecelakaan lalu lintas dominan oleh kendaraan sepeda motor. Yakni di tahun 2022 sebanyak 793 kendaraan sepeda motor yang terlibat kecelakaan. Sedangkan di tahun 2021 tercatat 572 kasus.
“Sepeda motor yang mendominasi kecelakaan. Terakhir laka fatal di Bululawang pada 23 Desember 2022. Yakni motor berboncengan 3, bertabrakan dengan truk karena mengambil sisi kanan untuk menyalip,” ujarnya.
Dari beberapa kecelakaan yang terjadi, Kholis mengatakan jika faktor human error yang mendominasi terjadinya kecelakaan. Di sisi lain, terdapat faktor cuaca, kondisi jalan yang berlubang, juga menjadi faktor terjadinya kecelakaan.
Oleh karena itu, Polres Malang akan melakukan upaya preventif dan preemtif. “Ini menjadi intropeksi serta kehati-hatian bagi kami untuk kedepannya,” tambahnya.(tyo/nug)