MALANG POSCO MEDIA – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) memang sudah lewat akhir pekan kemarin. Namun merayakan dan menghormati guru, tak harus pada saat perayaan saja. Setiap waktu masyarakat bisa memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru.
Itu karena keberadaan kita saat ini, menjadi apa kita saat ini, sesukses apa kita saat ini, semua atas jasa dan peran para guru. Baik itu guru di sekolah informal maupun sekolah nonformal. Di sekolah atau mengaji di tempat ibadah. Semua ada guru-guru terbaik yang sudah mengajarkan kebaikan dan ilmu kepada kita sejak kecil.
Para guru tak kenal lelah untuk terus mengajarkan ilmu kepada setiap siswanya. Dari hari ke hari, bulan dan tahun ke tahun. Semua membutuhkan energy besar dan kesabaran luar biasa serta kelapangan hati yang luas. Seorang guru dituntut tampil sempurna di hadapan siswa, orang tua dan masyarakat.
Di era serba digital saat ini, guru tak cukup hanya bisa mengajar. Tapi guru juga harus punya kreativitas dan inovasi dalam mengajar. Dan guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Perkembangan zaman dan masa menuntut pola pembelajaran pun berubah.
Model ceramah tak lagi menjadi pilihan ideal. Para guru harus memahami gaya belajar masing-masing siswanya. Kondisi psikologis masing-masing siswanya juga harus diketahu dan dirasakan oleh seorang guru. Sehingga tanggungjawab seorang guru tak hanya berkaitan dengan akademik, tapi juga mental dan spiritual siswanya.
Karena itulah, guru saat ini juga tak hanya sebagai pembelajar sepanjang hayat yang baik. Tapi guru juga dituntut menjadi murid yang selalu terus belajar secara baik. Belajar mengikuti perkembangan zaman sehingga model pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan masa dan para siswanya.
Selain tuntutan itu, persoalan serius yang harus dipedomani para guru adalah bagaimana ikut mendidik karakter siswa di sekolah. Pendidikan karakter ini sangat penting. Karena pendidikan karakter tidak bisa digantikan oleh Internet of Things (IoT), Artificial Intelegencia (AI). Karakter ini harus ditularkan oleh guru kepada siswanya secara langsung.
Karena itulah, di setiap sekolah, sudah dilakukan pembiasaan-pembiasan baik. Misal jam istirahat harus istirahat, jam waktunya salat duhur, semua harus salat duhur. Waktunya belajar juga semua harus pada posisi belajar.
Karakter disiplin terhadap waktu, bersikap, bergaul, berkata sesame teman, berbicara dengan guru, menaati aturan, tidak melanggar aturan dan tata tertib, bersikap jujur dan tidak bohong serta semangat dalam belajar adalah karakter-karakter dasar yang harus ditanamkan dengan pola yang menyenangkan.
Inti pendidikan adalah memanusiakan manusia. Membuat manusia memahami fungsi dan perannya sebagai manusia di alam semesta. Karena itu, pembelajaran harus menyenangkan. Guru dan murid harus sama-sama bahagia dalam ruang pendidikan dan sekolah. Kebahagiaan inilah yang membuat tujuan pendidikan akan tercapai.(*)