.
Thursday, November 21, 2024

Siaga Bencana Hadapi Musim Hujan, Siapkan 400 Personel dan BTT Rp 35,1 Miliar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Simulasi tanggap darurat bencana digelar oleh Pemkot Batu dalam apel siaga bencana menghadapi musim hujan yang diprediksi mulai akhir November di Pasar Induk Among Tani, Senin (11/11) kemarin. Apel yang dipimpin oleh Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai diikuti sekitar 400 personel berbagai unsur, seperti TNI/Polri, BPBD, Satpol PP Damkar, Dishub, Tagana, akademisi hingga para relawan bencana.

Pada kesempatan itu orang nomor satu di Kota Batu ini memberikan arahan bahwa apel siaga ini merupakan langkah antisipasi penting dalam menghadapi potensi bencana pada musim penghujan tahun 2024. Berdasarkan SK Walikota, status siaga bencana di Kota Batu ditetapkan mulai 1 November 2024 hingga 30 April 2025, dengan memperhatikan enam potensi bencana utama. Yaitu tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi, letusan gunung berapi, cuaca ekstrem dan kebakaran hutan.

“Untuk itu ada lima poin yang harus kami pahami dan lakukan bersama. Di antaranya evaluasi kesiapsiagaan bersama-sama dengan memeriksa kembali sarana dan prasarana kesiapsiagaan bencana, peningkatan kapasitas dan pelatihan berkala dan melaksanakan pelatihan dengan meningkatkan kemampuan semua pihak terkait,” ujar Aries.

Kemudian harus ada kesepahaman dalam pengurangan risiko bencana dengan menyatukan persepsi dalam perencanaan dan program pengurangan risiko bencana, penguatan komunikasi dari tingkat desa dan kelurahan dengan membangun komunikasi yang efektif untuk diseminasi informasi kesiapsiagaan bencana.

Serta sinergi lintas sektoral dengan meningkatkan sinergi antar instansi untuk memastikan kesiapsiagaan yang optimal. Selain itu Pemkot Batu juga telah menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) di APBD 2024 ini sejumlah Rp 35,1 miliar.

“Kami juga telah menyiapkan anggaran BTT di APBD 2024 ini. Tujuannya ketika terjadi hal tidak diinginkan karena bencana, maka anggaran tersebut bisa segera dipergunakan dengan cepat dalam menangani bencana,” bebernya.

Ditambahkan oleh Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu berdasarkan data, sepanjang tahun 2023 tercatat ada 206 kejadian bencana di Kota Batu, yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi 72 persen, bencana geologi 17 persen dan sisanya 11 persen disebabkan oleh faktor manusia.

“Sementara pada tahun 2024, hingga bulan Oktober telah terjadi 88 kejadian bencana. Dengan didominasi bencana longsor sebanyak 41 persen, banjir 16 persen, angin kencang 31 persen dan kebakaran hutan 12 persen,” paparnya.

Mengacu jumlah kejadian bencana, BPBD Kota Batu juga meningkatkan antisipasi dengan melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Pemkot Batu juga mengimbau para kepala sekolah dan guru untuk memperhatikan kesiapan fasilitas sekolah dalam menghadapi potensi bencana.

“Seperti yang telah disampaikan oleh PJ Wali Kota, bahwa sekolah harus menekankan pentingnya menjaga keselamatan siswa dalam proses belajar mengajar yang tertib dan aman. Juga diharapkan peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak mengabaikan potensi bahaya yang ada. Selain itu, komunikasi antar instansi dan masyarakat juga dinilai perlu untuk ditingkatkan agar tindakan cepat dapat dilakukan apabila terjadi situasi darurat,” pungkasnya.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img