.
Friday, November 8, 2024

Siap Andalkan Pemain Level Eropa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penggawa Arema FC menjalani tes kinetik, Minggu (25/9) pagi kemarin. Hampir seluruh pemain mengikuti tes, kecuali Muhammad Rafli yang tergabung dengan Timnas Indonesia. Dalam tes tersebut, terdapat hasil menarik, ada pemain yang levelnya dianggap mencapai liga utama di Eropa, yakni Premier League. Hanya saja, sosok pemain yang memiliki hasil tes tersebut ditutup rapat. Sebab, hasil itu merupakan acuan tim pelatih untuk melihat kekuatan para pemainnya.

“Tes kinetik ini kan sebuah sport science pendekatan baru di sepak bola bagaimana memahami kekuatan dari otot pemain itu. Baik jumping, otot hamstring, otot betis dan semuanya. Tujuannya untuk mengambil data supaya kita tahu bagaimana kekuatan pemain dan sebenarnya di level mana,” ujar Video Analyst FX Yanuar.

- Advertisement -

Dia menyebutkan mengenai takaran pemain yang bisa bersaing di level Eropa. Salah satu data di sana disebutkan untuk angkatan beban hamstring pemain di angka 400 newton untuk level Premier League. Sedangkan di Indonesia, rata-rata di angka 338 sampai 350an Newton.

“Dari data itu, sehingga kita bisa tahu bahwa kalau mau bisa main ke sana, gap-nya kejauhan. Jadi harus mengejar itu untuk bisa sampai ke sana. Tapi kita juga tidak boleh serta merta memotong, oh harus kuat hamstring kita untuk bisa main di level sana.  Ini sebagai komponen yang menunjang untuk kita bisa tahu (kemampuan) dengan kinetik,” terangnya.

Yanuar mengatakan, hasil tes ini untuk menentukan pula bagaimana langkah selanjutnya tim pelatih. Apakah harus bermain misal di level Asia atau Premier League. “Kita akan tahu level kekuatan seberapa ketertinggalannya, seberapa kalo dikontekskan ke sepak bola kita. Ya memang tujuannya untuk injury preventif juga,” tambah dia.

Sementara, berdasarkan analisisnya, dia melihat ada satu pemain yang secara permainan bisa konsisten 90 menit. Dia pun ingin melihat data pemain yang dimaksud.  “Tadi ketemu ada satu pemain datanya sangat-sangat luar biasa. Pemain ini levelnya Premier League, Eropa. Tapi saya komparasi lagi di laga secara real, ya memang pemain ini performanya bagus. Dari situ kan menunjukkan, di sepak bola itu yang penting (dilihat) performa dulu, setelah itu data untuk menunjang itu tadi,” jelas pria yang semasa aktif bermain sepak bola pernah memperkuat Persela Lamongan tersebut.

“Seperti contoh begitu saya lihat performanya bagus, saya lihat datanya ternyata menunjang dia main konsisten 90 menit. Kalo analisis dari saya sendiri pemain ini mampu bermain di level ini berapa menit, intensitas seberapa akan ketahuan,” imbuhnya.

Di sisi lain, Yanuar menegaskan bila tes kinetik tersebut dibutuhkan karena tim pelatih menginginkan detil kondisi anak asuhnya. Mulai dari balancing, penggunaan kaki terkuat, hingga keseimbangan otot hamstring pemain. “Secara fisik coach ingin semua detil di diri pemain,” tutur dia.

Sementara itu, Manajer Arema FC menekankan, bila tes kinetik kemarin adalah data bagi tim pelatih. Sehingga, pihaknya tak akan menyampaikan mengenai hasilnya. “Kinetik ini bagus dan kami tidak bisa bocorkan karena ini untuk kebutuhan tim. Semua pemain sudah ikut, kecuali Rafli karena dia masih di Timnas,” sebutnya. (ley/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img