Wednesday, September 10, 2025
spot_img

Siap Gandeng Daerah Lain Atasi Harga Daging Ayam Melejit

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Pemkot Malang seriusi masalah naiknya harga daging ayam potong. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan terus mencari solusi.

Diakuinya minggu lalu Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang sudah melakukan pantauan ke beberapa pasar rakyat. Guna memantau harga-harga bahan pokok yang mengalami ketidakstabilan harga, termasuk daging ayam.

“Minggu lalu TPID sudah cek ke pasar, harga sebagian besar stabil. Daging juga, daging ayam sempat stabil. Tetapi memang ada kenaikan lagi, ini kami akan cek lagi minggu depan atau secepatnya lagi minggu ini juga cek lagi,” papar Wahyu kemarin.

Dari pantauan pekan lalu, harga daging ayam memang mengalami kenaikan. Menurut laporan tim di lapangan harga daging ayam naik dipengaruhi peringatan Maulid Nabi. Dimana permintaan daging ayam meningkat sementara stok atau ketersediaan daging ayam juga terbatas.

Maka, tambah Wahyu, ada kewajaran jika kenaikan harga daging ayam terjadi hingga pekan ini.

Meski begitu kenaikan harga daging ayam ini juga cukup berlangsung lama. Hal ini juga diakui sebagai anomali.

“Kami akan cek lagi secepatnya. Kami cek dulu ke pasar-pasar minggu ini. Termasuk ke peternak di Kota Malang, seperti apa sebenarnya jumlah ketersediaan. Panennya seperti apa ada apa kendalanya ini kami masih akan cari tahu di lapangan lagi,” tegas Wahyu.

Ditegaskannya lagi TPID Kota Malang diminta menelusuri rantai distribusi untuk memastikan tidak ada hambatan dari peternak hingga pedagang. Ia memprediksi ada keterbatasan daging karena masa panen.

“Jika benar ada masalah ketersediaan itu, segera akan kami komunuikasi antar daerah. Kami akan susun kerja sama antar daerah. Kita kontak dan beli dari daerah lain supaya harga lebih murah, lalu kita jual di sini. Secepatnya minggu depan lah,” kata  Wahyu yang juga memikirkan kerjasama antar daerah seperti dengan Pasuruan, Kabupaten Malang hingga Lumajang.

Sebagai informasi, sejumlah pedagang di Pasar Kebalen mengaku kesulitan mencari pasokan daging ayam, bahkan harus mencarinya hingga ke luar daerah. Ini diakui beberapa pedagang di pasar-pasar rakyat Kota Malang.

Husein, Pedagang Ayam di Pasar Besar Malang menggunakan strategi sendiri untuk tetap menjaga daya beli daging ayam ke pelanggan-pelanggannya. Ia memotong daging ayam dengan cara fillet (daging saja). Kemudian dijual khusus.

“Jadi ga seperti biasa saya jual fillet saja misalnya. Ini sekantong bisa Rp 20 ribuan, lebih gampang mereka beli jika dibandingkan dengan per kilogram. Karena dianggap mahal,” tutur Husein.  Ia menyampaikan saat ini menjual daging ayam Rp 37 ribu per kilogramnya.

Hal yang sama dilakukan pelaku usaha UMKM yang menjual Ayam Katsu, Melinda. Pelaku UMKM asal Kelurahan Bumiayu ini mengeluhkan harga daging ayam yang sudah semakin naik semingguan terakhir.

Melinda menyampaikan ia harus mengurangi ukuran daging ayam katsu yang ia jual. Dibandingkan dengan biasanya, ia mengurangi kurang lebih 15 persen dari ukuran biasanya. “Ya mau ga mau dikurangi, jadi lebih kecil dari biasanya. Saya biasanya beli daging ayam buat dijual jadi katsu, saya beli setiap hari 5 kilogram. Seminggu ini saya beli 3 kg saja. Saya kurangi ukuran daging ayam yang saya goreng supaya harga makanannya tidak naik, takut pelanggan tanya ini itu,” ungkap Melinda. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img