MALANG POSCO MEDIA, MALANG – FIFA World Cup 2022 di Qatar telah menyelesaikan babak semifinal. Timnas Argentina akan menghadapi Timnas Prancis di laga final Piala Dunia 2022, Minggu (18/12) malam. Duel dua tim besar ini disebut-sebut sebagai final ideal. Menyusul dua tim ini sudah langganan masuk final Piala Dunia.
Argentina sudah merasakan partai final pada Piala Dunia 1930, 1978, 1986, 1990, dan 2014 serta berhasil menjadi juara dua kali, yakni di tahun 1978 dan 1986. Sedangkan Prancis tercatat menembus final empat kali pada tahun 1998, 2006, 2018, dan 2022. Prancis berhasil menjadi juara pada tahun 1998 dan 2018.
Argentina melaju ke final usai mengalahkan Timnas Kroasia 3-0 di babak semifinal. Sedangkan Prancis dengan susah payah raih kemenangan 2-0 dari Timnas Maroko. Bentrok Argentina vs Prancis ini memastikan bahwa Piala Dunia 2022 tak akan menghasilkan juara baru. Lantaran gagalnya Kroasia dan Maroko ke partai puncak.
Baik Kroasia maupun Maroko belum sekalipun rasakan gelar juara. Dua tim ini akan bertemu lagi untuk perebutan tempat ketiga, Sabtu (17/12) malam. Laga ini menarik dan tak kalah serunya dengan final Argentina vs Prancis. Selain bertemu di laga terakhir, kedua tim ternyata sudah bertemu di laga pertama penyisihan Grup F.
Kroasia dan Maroko berada satu grup, raih skor imbang 0-0 saat kedua tim bertemu, 23 November lalu. Pada penyisihan grup, Maroko keluar sebagai juara grup dan Kroasia runner up. Kali ini mereka bertemu lagi untuk mendapatkan ‘hadiah hiburan’ finis di peringkat tiga. Hanya kemenangan yang bakal jadi pelipur lara setelah gagal ke final.
Lalu di babak final, siapakah juara Piala Dunia 2022? Prancis sebagai juara bertahan, ataukah Argentina yang sejak awal sudah diprediksikan masuk final. Pastinya, kedua tim bukan kali pertama bertemu. Pada Piala Dunia edisi 2018, La Albiceleste ditumbangkan Les Bleus dengan skor tipis 3-4 pada babak 16 besar. Maka kali ini jadi kesempatan Argentina untuk balas dendam empat tahun lalu.
FiveThirtyEight dari ABC News seperti dikutip dari cnbcindonesia, baru saja merilis prediksi juara Piala Dunia melalui perhitungan Soccer Power Index (SPI). Cara kerja SPI adalah dengan menghitung kombinasi dari hasil pertandingan terakhir masing-masing timnas dan kualitas keseluruhan dari punggawa mereka. Disebutkan peluang Argentina juara adalah 53 persen.
Berdasarkan catatan FIFA, Argentina telah membukukan 12 gol dari 6 pertandingan. Menariknya, 3 di antaranya clean sheets. Hingga semifinal, Messi dkk telah menciptakan 3727 passes, 83 percobaan mencetak gol, dan 39 percobaan gol di antaranya on target. Sedangkan dari sisi pertahanan, Damian Martinez tercatat telah 34 kali menggagalkan upaya gol dari pihak lawan.
Argentina lebih unggul bila berpacu pada catatan head to head. Sebab, Argentina menunjukkan hasil unggul dari Prancis dalam 5 pertemuan terakhir, yaitu 3 kemenangan dan 2 kali tumbang atas Les Bleus. Maka melalui perhitungan SPI, peluang Prancis juara adalah 47 persen. Berdasarkan hasil analisis SPI itu, Prancis akan menjadi runner up Piala Dunia 2022.
Namun, prediksi tersebut bisa melenceng karena skor SPI yang diperoleh Prancis sangatlah tipis dengan Argentina, yaitu 88,4, sedangkan Argentina memperoleh skor 88,9. Di samping itu, performa Les Bleus selama berlaga di Piala Dunia edisi kali ini selalu menjanjikan. Sebagai juara bertahan, tentu mereka ingin menjadi juara Piala Dunia beruntun (back-to-back).
FIFA mencatat, Prancis telah menghasilkan 13 gol dari 6 pertandingannya di Piala Dunia 2022. Laga lawan Maroko membuat Les Bleus baru mencatatkan satu clean sheet. Prancis telah menciptakan 3140 passes, 91 percobaan mencetak gol, dan 30 percobaan gol di antaranya on target. Sedangkan dari sisi pertahanan, Lloris telah menyelamatkan 53 kali upaya lawan untuk membobol gawangnya.
Pastinya sulit untuk memprediksi juara Piala Dunia 2022. Namun, siapapun juaranya nanti, menurut saya, Maroko adalah ‘pemenangnya’. Ya, Timnas Maroko telah memenangkan hati masyarakat dunia. Sebagai tim kuda hitam yang tak diunggulkan, Maroko sukses memberi kejutan hingga ke babak semifinal. Sederet rekor baru pun mereka catat, usai menumbangkan tim-tim besar.
Penampilan mereka cukup impresif, hingga mengantarkan lolos ke semifinal. Bahkan meski kalah dari Prancis 2-0, permainan Hakim Ziyech dkk cukup merepotkan Mbappe dkk. Beberapa peluang Maroko nyaris membuat gawang Prancis kebobolan. Gaya bermain mereka memang sudah sepantasnya sebagai salah satu tim semifinalis Piala Dunia 2022. Juga pantas menjegal Portugal di babak perempat final.
Maroko benar-benar jadi tim yang penuh kejutan. Sehingga sederet pemain Maroko bakal laris manis jadi incaran klub-klub besar Eropa. Menyusul performa mereka yang luar biasa, mulai lolos penyisihan sebagai juara Grup hingga semifinal kemarin. Mereka panen pujian, meski tak lolos ke final. Bahkan rasanya Maroko pantas saja, misal harus tampil di final.
Lebih dari itu, ada hal lain yang telah dimenangkan Timnas Maroko. Selain catatan rekor mereka yang bakal dikenang selamanya, Timnas Maroko punya selebrasi penuh makna di gelaran Piala Dunia 2022 ini. Selebrasi khusus Maroko saat merayakan kemenangan itu akan selalu diingat penggemar sepak bola dunia. Para pemain dan tim pelatih melakukan sujud syukur di depan tribun fans mereka.
Selain itu, pemain Maroko selalu mencari ibunya yang ada di tribun begitu laga usai. Seperti yang dilakukan Hakimi yang memeluk dan mencium sang ibu. Aksi yang sama juga dilakukan oleh pelatih dan beberapa pemain lain. Kiper Bono bahkan membawa anaknya turun ke lapangan usai laga melawan Portugal. Hebatnya, tidak hanya saat mereka menang.
Usai kalah dari Prancis dan harus menerima kenyataan pahit, pemain Timnas tetap melakukan sujud syukur. Selain itu, Hakimi dan Mbappe sebagai rekan satu tim di PSG pun terlihat berpelukan, menandakan persahabatan mereka tak terganggu dengan hasil laga semifinal itu. Maroko telah mengajari kita semua, cara berjuang dan beryukur. Berperilaku baik meski kalah, serta mengajari tentang arti penting seorang ibu dan dukungan keluarga. (*)