MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Wilayah Malang Raya masuk dalam daftar kota/kab kawasan tertular wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari total 21 daerah di Jatim. Kondisi ini harus diantisipasi dengan baik. Jika diperlukan bisa menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD untuk penangannya secara massif.
Hal ini diungkapkan dalam Rakor Percepatan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku yang dipimpin Gubernur Provinsi Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Forpimda Jatim di Grand Mercure Kota Malang, Senin (30/5) kemarin. Gubernur meminta pemerintah daerah di Jatim melakukan tindakan penanganan dengan cepat. Ia pun menginstruksikan beberapa tindakan yang harus segera ditindaklanjuti mengenai kasus PMK.
“Saya minta Pemda segera menerbitkan SK Satgas PMK. Ini agar ada tim khusus dari berbagai unsur menangani kasus PMK di daerah masing-masing, termasuk di dalamnya jajaran TNI Polri membantu,” kata Khofifah.
Instruksi berikutnya, Khofifah meminta seluruh pimpinan daerah segera menyiapkan anggaran dari pos BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk penanganan PMK. Anggaran ini akan digunakan untuk persiapan Sarpras, tenaga dan upaya pelaksanaan vaksin kepada hewan-hewan ternak, khususnya sapi dan kambing di daerah masing-masing.
“Saya minta Bapak Ibu wali kota dan bupati bisa segera koordinasi untuk menyiapkan kebutuhannya. Insya Allah akan ada dosis vaksin yang turun sekitar Agustus nanti,” pungkas Khofifah.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim Ir Indyah Aryani MM memyampaikan ada empat pembagian kawasan penanganan wabah PMK di Provinsi Jatim, yakni wilayah wabah, wilayah tertular, wilayah terduga dan wilayah bebas.
“Sementara ini di Jatim daerah yang masuk dalam wilayah wabah ada 4 daerah yakni Lamongan, Gresik, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo. Di wilayah ini kasus PMK jumlahnya besar,” tegas Indyah.
Sementara itu daerah yang masuk dalam wilayah tertular ada 21 daerah di dalamnya termasuk Malang Raya. Wilayah terduga ada 4 daerah dan wilayah bebas atau wilayah yang belum ditemukan kasus ada 9 daerah, diantaranya i Kabupaten Banyuwangi, Kota Mojokerto, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pamekasan dan lainnya.
Di Jawa Timur keseluruhan, per 29 Mei data menunjukan ada 17.934 ekor hewan ternak terjangkit PMK. Saat ini yang kondisinya sakit ada 15 ribu ekor, yang sembuh 2.289 ekor dan yang mati tercatat sebanyak 124 ekor.
Terkait hal ini, Wakil Wali Kota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko yang menghadiri Rakor menjelaskan, akan ada rapat koordinasi lanjutan tingkat Kota Malang yang akan segera digelar. Penganggaran BTT juga akan disiapkan. Pembentukan satgas, Pemkot Malang akan segera berkomunikasi dengan jajaran Forkopimda lainnya.
“Intinya apa yang diinstruksikan hari ini (kemarin dalam rakor) akan kami tindaklanjuti. Saat ini di kota sudah ada sekitar 200 hewan ternak yang terjangkit. Kita akan sikapi dengan satgas dan anggaran untuk vaksin itu,” pungkas Sofyan. (ica/aim)