MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Beberapa bahan pokok di pasar-pasar rakyat masih mengalami kenaikan harga di awal bulan Ramadan. Agar harga tetap terkendali, pemerintah Kota Malang berencana menggelar operasi pasar murah kembali. Tujuannya agar stabilitas harga tetap terjaga.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Luh Putu Eka Wilantari mengatakan pihaknya kini tengah melakukan persiapan berupa pendataan untuk tenant operasi pasar. Ia masih berkoordinasi dengan para UMKM karena selain bertujuan untuk mencukupi kebutuhan bahan pokok masyarakat dan menjaga stabilitas harga, operasi ini juga sekaligus untuk memberdayakan petani, peternak atau UMKM lainnya.
“Kalau operasi minyak pasti kita menunggu minyaknya datang. Tapi kalau (operasi pasar) ke kecamatan-kecamatan, ini masih kita susun jadwalnya. Kita masih mengumpulkan petani, peternak, dan UMKM yang mau mengisi. Kita mau gandeng UMKM untuk mengeluarkan produk seperti kue kering, bumbu, ada banyak sih yang mau gabung, tapi masih kita data,” jelas Eka, sapaannya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Menurutnya rencana awal operasi pasar ini akan berlokasi di seluruh kecamatan. Pelaksanaannya juga bisa saja dilakukan secara serentak. Selain menggandeng bersama UMKM, operasi pasar ini juga merangkul distributor pangan lain seperti operasi pasar sebelumnya.
Menurut Eka, beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga beberapa hari kemarin terjadi lantaran adanya momen khusus menjelang Ramadan. Yakni adanya tradisi Megengan hingga Nyadran yang membutuhkan banyak bahan pokok. Sehingga beberapa bahan pokok seperti telur ayam, tepung, gula, bawang hingga minyak ada sedikit gejolak harga.
“Kalau sudah selesai megengan, pertengahan puasa itu landai lagi. Memang karena banyaknya permintaan, kemudian kadang-kadang barangnya datang telat,” terangnya.
Bahan pokok yang telat yang dimaksud Eka yakni minyak goreng. Eka menjamin untuk pasokan minyak goreng tidak mengalami kelangkaan. Sebab minyak goreng ini juga akan segera dilakukan pengiriman.
“Info dari produsen barangnya belum datang ke distributor. Sekarang kan Minyakita seluruh kota/kabupaten nah itu perlu mengatur armada dan sebagainya, jadi antre tapi barangnya ada,” tegasnya.
Terlepas dari itu, operasi pasar tetap diperlukan untuk menjaga harga bahan pokok di pasaran. Ini dilakukan agar tidak sampai terjadi peningkatan inflasi di Kota Malang. (ian/aim)