spot_img
Sunday, April 20, 2025
spot_img

Siapkan Simulasi Pertandingan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Libatkan Penonton di Stadion Kanjuruhan hingga Alur tiket

MALANG POSCO MEDIAArema FC sudah semakin dekat kembali bermain di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. Risk Assessment yang dilakukan Tim Mabes Polri 8-10 April lalu, dengan penilaian ‘Baik’ dan skoring 71,42 langsung direspons manajemen klub dengan bersiap untuk terus berbenah melengkapi infrastruktur yang diperlukan untuk penyelenggaraan pertandingan.

Selain itu, koordinasi dengan semua pihak disiapkan manajemen, termasuk kemungkinan menggelar simulasi pertandingan.

-Advertisement- HUT

Sebelumnya, Arema FC menargetkan bisa segera comeback ketika laga melawan Madura United. Dengan mundurnya laga tersebut dan baru digelar 24 April, masih ada waktu hampir dua pekan untuk bersiap.

General Manager Arema FC Yusrinal Fitriandi mengakui, sangat berterima kasih kepada Tim Mabes Polri yang telah melakukan penilaian risiko secara komprehensif di Stadion Kanjuruhan. Setelah itu, pihaknya tidak bisa bersantai atau berpuas diri. Sebaliknya, terus aktif berkoordinasi dengan semua pihak terkait memaksimalkan semua aspek penilaian.

“Dari risk assessment, itu menunjukkan kalau Stadion Kanjuruhan sudah bisa digunakan untuk menggelar pertandingan. Tetapi, dilihat dari skoring, kan tidak 100 persen. Tentunya, kami ingin bisa lebih baik dengan melengkapi apa-apa yang harus diperbaiki atau dibenahi,” katanya.

Menurut dia, untuk menjadi lebih baik butuh kolaborasi semua stakeholder yang nantinya terlibat dalam penyelanggaraan pertandingan di Stadion Kanjuruhan. Bukan hanya pihak klub atau pengelola stadion, tapi juga stakeholder lainnya, misalkan keamanan, medis dan banyak lagi.

Pria yang akrab disapa Inal ini menuturkan, bila komunikasi dengan stakeholder tersebut semakin aktif dilakukan setelah keluarnya risk assessment.

“Kami terus aktif berkordinasi dengan semua pihak. Termasuk Tim Mabes Polri, untuk menyerap semua masukan dan saran teknis demi mendapatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan pertandingan yang optimal,” kata Yusrinal.

Komitmen Arema FC, jelasnya, adalah meningkatkan keamanan dan kenyamanan di Stadion Kanjuruhan. Ia pun berharap mendapat respons positif dari berbagai pihak yang akan terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan.

“Aspek kenyamanan dan keamanan penonton serta seluruh pihak yang terlibat akan menjadi prioritas utama. Kami berharap, sinergi antara klub, Presidium Aremania Utas, aparat keamanan, dan pemerintah daerah akan menciptakan atmosfer pertandingan sepak bola yang kondusif dan aman bagi seluruh suporter dan masyarakat,” tambahnya.

Dengan poin kenyamanan dan keamanan tadi, pihaknya ingin menyiapkan penyelenggaraan pertandingan yang ‘safe’. Manajemen pun menilai, perlu adanya simulasi pertandingan sebelum nantinya Arema FC dan Stadion Kanjuruhan bisa menerima tim tamu, kedatangan suporter dan penyelenggaraan pertandingan. Terlebih, saat ini secara infrastruktur terdapat beberapa perubahan Stadion Kanjuruhan. Dia menilai masih banyak pembaruan SOP.

Oleh karena itu, Arema FC berencana untuk menggelar simulasi penyelenggaraan pertandingan yang komprehensif melalui uji coba sebelum nantinya laga kompetisi resmi digelar.  Langkah ini bertujuan untuk mematangkan SOP dan mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin muncul.

“Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus melengkapi masukan dan saran teknis dari Tim Mabes Polri. Kami menyadari bahwa dengan infrastruktur yang baru, pembaruan SOP sangat diperlukan,” jelasnya.

Untuk itu, Arema FC mempertimbangkan merancang simulasi penyelenggaraan pertandingan yang komprehensif. Poinnya, adalah simulasi seperti laga yang nanti melibatkan banyak massa.

“Kan dalam pertandingan itu stakeholder yang terlibat banyak. Perlu simulasi bagaimana alurnya masuk ke stadion, renpam, atau bahkan ticketingnya bagaimana. Simulasi ini kan membuat seperti pertandingan. Jadi perlu massa yang menonton, perlu panpel, perlu pengamanan dan lainnya. Tapi, masih akan kami pertimbangkan untuk waktunya kapan,” jelas dia.

Alhasil, menurut dia, simulasi itu bila memungkinkan dalam bentuk uji coba layaknya pertandingan.

“Yang terpenting semua yang terlibat turut serta. Poinnya bukan dalam bentuk uji coba pertandingan, tapi uji coba yang melibatkan banyak pihak seperti pertandingan,” tandas dia.

Sementara itu, diakui Inal, bila saat ini pihaknya memang harus bergerak cepat menyelesaikan banyak hal. Selain bersiap penyelenggaraan pertandingan, juga untuk rencana MoU dengan Pemkab Malang.

“Setelah keluar hasil risk assessment, yang kami kerjakan segera adalah bagaimana agar seluruh stakeholder juga bersiap kan. Kalau MoU, sudah jelas ada draftnya, karena dalam penilaian kemarin draft perjanjian juga dimasukkan. Kini tinggal pertemuan dengan Pemkab untuk MoU-nya,” tutur dia.

Sementara itu, terkait tuntasnya risk assesment dia menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polres Malang, Kodim 0818 Kabupaten Malang, Presidium Aremania Utas serta Pemerintah Kabupaten Malang atas dukungan dan bantuan penuh yang diberikan selama proses risk  assessment berlangsung.

“Dukungan penuh dari Presidium Aremania Utas sebagai induk suporter, lalu Polres Malang, Kodim 0818, dan terutama Pemkab Malang sangat membantu kelancaran proses ini,” pungkas dia. (ley/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img