MALANG POSCO MEDIA – Bertarung sengit dalam Pilkada, sudah biasa dalam politik. Tak peduli teman, saudara, apalagi lawan. Demi mencapai kemenangan dalam Pilkada, kadangkala rawan gesekan bahkan kerawanan sosial. Namun yang indah, setelah Pilkada, lawan tetap menjadi kawan sejati. Ini sikap yang istimewa dan layak dicontoh.
Ya, pasca diumumkan memenangi Pilkada Kabupaten Malang versi Quick Count, HM Sanusi langsung mendatangi kediaman rumah H Gunawan di Desa Gondanglegi Wetan Kecamatan Gondanglegi, Kamis (28/11) malam. H Gunawan yang berpasangan dengan dr Umar Usman kalah dari pasangan HM Sanusi-Lathifah Sohib dalam Pilkada Kabupaten Malang 2024.
Pertemuan dua sahabat sejak kecil itu berlangsung gayeng. Tak ada ketegangan, meski sebelumnya aroma ketegangan sangat kental, selama masa kampanye dan debat Paslon. Keduanya tampak saling serang dengan narasi masing-masing. Namun pertemuan malam itu, HM Sanusi tampak gayeng. H Gunawan pun menerima HM Sanusi dengan ramah, senyum dan cair.
Keduanya bahkan melakukan salam komando. Raut wajah H Gunawan pun sumringah. Begitu juga dengan raut wajah HM Sanusi. Keduanya tampak seperti bukan lawan dalam Pilkada. Keduanya seperti teman akrab yang lama tidak bertemu dan saling kangen.
Apa yang dilakukan HM Sanusi dengan mengunjungi H Gunawan di rumahnya adalah sikap pemimpin yang asyik. Tidak membawa persoalan Pilkada ke wilayah pasca Pilkada. Begitu juga sikap Gunawan yang bersikap legowo menerima kedatangan HM Sanusi dengan ramah.
Sikap kedua mantan Paslon Pilkada Kabupaten ini bisa menjadi cermin bagi Paslon-Paslon lainnya di Malang Raya, bahkan Indonesia. Politik memang kejam. Namun saat tidak berpolitik, semua kembali menjadi teman, saudara, bahkan sesama warga negara Indonesia. Semua punya kewajiban yang sama membangun daerahnya masing-masing. Mental sportif inilah yang patut diapresiasi. Yang menang mengunjungi yang kalah. Yang kalah pun menerima dengan suasana happy dan bahagia. Terlepas masih ada persoalan, rencana gugatan dan lainnya, itu dilakukan secara prosedur dan mengikuti aturan yang berlaku. Tapi menjaga persatuan dan kesatuan adalah utama. Kalau dua pemimpin bisa satu meja pasca Pilkada, rakyat pun akan senang dan bahagia.(*)