MALANG POSCO MEDIA-Sempat viral di media sosial tentang hadirnya SMA Taruna Nusantara (TN) di Kabupaten Malang. Tepatnya di Kecamatan Pagak. Gedung sekolah yang megah berada di wilayah selatan Kabupaten Malang, jauh dari pusat kota. SMA ini sudah beroperasi, meski secara fasilitas belum sepenuhnya lengkap dan juga belum diresmikan.
Mengetahui keberadaan SMA TN di Kabupaten Malang, Manajemen Malang Posco Media menyempatkan untuk datang bersilaturahmi.
“Kita datang untuk silaturahmi, berkenalan dengan kepala sekolahnya, tambah relasi baru,” ungkap Hary Santoso, Direktur Malang Posco Media sebelum berangkat ke Pagak, Jumat (17/1) kemarin.
Saya HM Bukhari, Manajer Marketing Malang Posco Media bersama Pak Hary dan Pak Zainal, berangkat dari Rumah Kita, sebutan untuk kantor Malang Posco Media (MPM) pukul 10.00 WIB. Kebetulan kami sudah janjian untuk bertemu Kepala SMA TN usai Jumatan. Kami bertiga menunaikan ibadah Salat Jumat lebih dulu di Masjid Agung Baiturrahman Kepanjen.
Kunjungan silaturahmi seperti ini, ke relasi lama maupun baru adalah hal yang biasa kami lakukan. Apalagi di awal tahun seperti sekarang, menjadi momen untuk menyapa relasi. Terlebih relasi baru seperti SMA TN di Malang, proyek nasional yang bersamaan juga hadir di Cimahi. Baik SMA TN di Malang dan SMA TN di Cimahi, terintegrasi dengan SMA TN di Magelang.
Kebetulan beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin sudah mengunjungi SMA TN di Malang, memastikan infrastruktur untuk pembelajaran siswa dan guru. Kami juga tak mau ketinggalan, ingin melihat langsung kondisi sekolah yang viral ini. Ternyata gedung-gedung dan suasananya memang luar biasa.
Bagi yang belum mengetahui, sekolah ini berada di selatannya Kepanjen. Jadi dari perempatan Kepanjen, lurus ke selatan arah Pagak. Melewati jembatan Bendungan Sengguruh, lalu belok kanan ke arah Dempok. Bagi yang biasa wisata kuliner ikan di Dempok, tentu sudah mengetahuinya. Posisi SMA TN di Pagak ini, sebelah kiri jalan sebelum Dempok.
Kelihatan dari pinggir jalan, megahnya SMA TN ini. Kami yang memang sudah janjian, dipersilakan masuk dan menunggu di ruangan terbuka menghadap lapangan utama yang berada di bagian tengah, dikelilingi gedung-gedung fasilitas SMA TN. Tak lama berselang, siswa-siswa datang dari arah kelas, memberi hormat kepada kami.
Ya, SMA TN di Malang memang sudah beroperasi, dan untuk saat ini mendidik 240 siswa kelas X dari seluruh provinsi di Indonesia. Proses seleksinya terintegrasi dengan SMA TN di Magelang dan SMA TN di Cimahi. SMA TN pertama di Magelang sudah ada sejak tahun 1990. Kebetulan Kepala SMA TN saat ini, ketiganya, adalah alumni SMA TN Magelang Angkatan ketiga.
Pada Rabu 15 Januari 2025 kemarin, SMA TN mengukir sejarah baru dengan dilantiknya tiga alumni sebagai Kepala Sekolah di almamater mereka. Hal ini untuk pertama kalinya dalam sejarah SMA TN sejak pelantikan Kepala Sekolah pertama beserta pengurusnya pada 14 Juli 1990 silam. Rabu (15/1) lalu, Menteri Luar Negeri Sugiono yang juga menjabat Kepala LPTTN (Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara) melantik Kepala SMA TN untuk tiga kampus di Magelang, Malang dan Cimahi.
Tiga Kepala Sekolah dijabat oleh tiga perwira tinggi yang sarat prestasi, lulusan SMA TN Angkatan 3 yakni Brigadir Jenderal TNI M. Imam Gogor Agnie Aditya, S.IP., M.Han. TN3 menjabat sebagai Kepala SMA TN Magelang, Brigjen TNI Ardiyansyah, S.Sos., M.IP. TN3 sebagai Kepala SMA TN Cimahi, dan Brigjen TNI Moch. Mahbub Junaedi, S.Sos., M.IP., M.Han TN3 untuk SMA TN Malang.
Pak Mahbub, demikian saya akrab menyapa Brigjen TNI Moch Mahbub Junaedi, S.Sos., M.IP., M.Han. TN3 sebagai Kepala SMA TN Malang. Alumni SMA TN Magelang angkatan ketiga ini saya konfirmasi sejak seminggu lalu. Usai menerima kedatangan Menhan, Pak Mahbub berada di Jakarta dan lanjut ke Magelang. Sehingga kami baru bisa diterima Jumat kemarin.
Kami diterima dengan hangat dan santai, sembari menikmati suasana tenang, dan pemandangan perbukitan yang ada di belakang SMA TN di Pagak. Obrolan santai mengalir begitu saja, perihal cerita dibangunnya SMA TN di Malang, hingga proses seleksi Pak Mahbub menjadi Kepala Sekolah. Pertemuan relatif singkat, disela kesibukan Pak Mahbub yang lagi melakukan seleksi pegawai administrasi.
“Cita-cita Pak Prabowo, tiga sekolah TN ini nanti jadi pioneer dengan kurikulum IB, kurikulum International Baccalaureate. Dicoba di sini, sehingga nanti guru-guru yang ada di sini ditugaskan pada sekolah yang ingin mengembangkan itu, jadi agen-agen untuk menyebarluaskan kurikulum itu, kami jadi pilot project,” ungkap Pak Mahbub.
Kurikulum International Baccalaureate adalah kurikulum yang menekankan pengembangan keterampilan sosial, emosional dan kreatif siswa di samping perkembangan akademis. Harapannya, dengan memperhatikan aspek-aspek ini, kurikulum IB membantu siswa menjadi individu yang berpengetahuan dan berkemampuan luas.
Semoga saja itu bisa terwujud dengan kualitas lulusan SMA TN yang sangat membanggakan. Sehingga keberadaan SMA TN di Malang benar-benar memberi manfaat yang luar biasa. Khususnya di Jawa Timur dan Malang Raya. Kami Malang Posco Media tentu juga berharap bisa menjadi relasi yang baik dalam pengembangan SMA TN ke depan. (bua/van)