MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya menggelar Dialog Daerah dengan tema : Kontribusi Anak Muda Membangun Indonesia dari Desa dan Daerah. Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 peserta dari berbagai kampus di Malang Raya.
Digelar di aula lantai 5 Rektorat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jumat (2/12). “Dialog ini diharapkan dapat melahirkan penerus dari pengurusan BEM Malang Raya,” kata Ketua Dema UIN Maliki Malang, Abdul Mujib dalam sambutannya.
Kegiatan Musyawarah Besar itu merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan BEM Malang Raya dengan tujuan melakukan regenerasi dari kepengurusan organisasi. Melalui kepengurusan baru tersebut diharapkan dapat terus mengawal berbagai isu-isu yang berkembang di daerah Malang Raya.
Pada kegiatan dialog daerah tersebut turut menghadirkan tiga pembicara, yakni Anggota DPRD Jawa Timur, Hj. Hikmah Bafaqih, M.Pd, Ketua DPD KNPI Kabupaten Malang, Zulham Achmad Mubarok serta CEO Indonesia Medika, dr. Gamal Albinsaid yang akan berdiskusi mengenai peranan pemuda dalam memajukan bangsa.
“Melalui paparan dari ketiga pemateri tersebut dapat memperkuat kontribusi anak muda untuk kemajuan bangsa melalui desa dan daerah masing-masing,” ungkap Ketua BEM Malang Raya, Zulfikri Nurfadhilla.
Sebagai generasi muda milenial yang mungkin berangkat dari desa atau daerah, Zulfikri berharap kepada para pemuda agar dapat memberikan bukti nyata mengenai partisipasinya dalam membangun Indonesia yang lebih maju.
Salah satu pembicara, yakni Hj. Hikmah Bafaqih, M. Pd, berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk melestarikan tradisi dialog atau diskusi. Karena melalui diskusi tersebut merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk melestarikan keilmuan.
Ia juga menambahkan bahwa di era society 5.0 tantangan bagi pemuda milenial sangatlah banyak. “Kita tahu dan teman-teman pasti memahami bahwa di era society 5.0 ini lebih menonjolkan pada sisi Humanisme, namun tetap diiringi dengan kemajuan-kemajuan dari teknologi. Hal ini mendatangkan tantangan-tantangan besar bagi para pemuda milenial era ini,” ungkap Hikmah.
Generasi milenial dihadapkan dengan sesuatu yang rumit. Banyak problem-problem baru yang muncul dan berdampak pada perilaku buruk yang dikeluarkan oleh para generasi muda. “Yang perlu digaris bawahi adalah perilaku buruk tersebut dalam kacamata hukum dan psikologi bukan salah dari anak, namun sistem dan orang yang dewasa yang salah mendidik mereka,” kata dia.
Oleh karena itu, Hikmah menambahkan, orang tua juga perlu intropeksi diri. Banyak muncul perilaku-perilaku tidak bermoral pada generasi muda disebabkan oleh salah orang tua dalam mendidik. “Jadi bukan salah generasi muda seluruhnya. Maka ini menjadi suatu pertimbangan khusus bagi orang tua agar tidak salah dalam mendidik anak,” pungkasnya. (mp1/imm/udi)