MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKPT) Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Forum Diskusi Nasional. Kegiatan ini bertema ‘Pembentukan Karakter untuk Pencegahan Kekerasan dan Pemeliharaan Kesehatan Mental di Lingkungan Pendidikan dari Berbagai Perspektif’. Bertempat di lantai 8 Gedung Teknik Sipil Polinema, beberapa waktu lalu.
Acara ini dihadiri Wali Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang, Dandim 0833 Malang, Wakapolres Kabupaten Malang dan Sekda Kota Batu, serta para pimpinan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Satgas PPKPT Polinema, Dr. Hudriyah Mundzir, S.H., M.H., menyampaikan bahwa forum ini merupakan bagian dari upaya serius institusi dalam membangun budaya kampus yang inklusif, sehat, dan menghargai hak asasi setiap individu. “Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan mencetak lulusan yang kompeten secara akademik, tetapi juga manusia yang utuh secara moral dan emosional. Karena itu, pencegahan kekerasan dan pemeliharaan kesehatan mental adalah isu prioritas yang harus diangkat ke permukaan secara terbuka,” ungkapnya.
Direktur Polinema, Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., memberikan apresiasi terkait kegiatan yang dapat melibatkan semua sector. Ini merupakan salah satu langkah Polinema untuk menghadapi tantangan kekerasan dan isu kesehatan mental yang dinilai sangat kompleks terutama di kampus-kampus. Perguruan tinggi memegang peranan vital dalam membentuk kepribadian generasi muda. “Oleh karena itu, diperlukan strategi yang menyeluruh, mulai dari tindakan pencegahan hingga upaya rehabilitasi. Sinergi antara masyarakat, keluarga, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif,” katanya.
Diskusi berlangsung dengan antusias dan interaktif. Para peserta yang terdiri dari guru, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan undangan dari berbagai institusi aktif memberikan tanggapan, pertanyaan, serta berbagi pengalaman terkait dinamika dan tantangan dalam membangun karakter serta mencegah kekerasan di dunia pendidikan.
Para narasumber sepakat bahwa permasalahan kekerasan dan kesehatan mental dalam dunia pendidikan tidak dapat ditangani secara sektoral atau reaktif semata. Diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan aspek regulasi, pendidikan nilai, dukungan psikologis, serta komitmen dari pimpinan institusi pendidikan untuk menciptakan budaya organisasi yang aman, responsif, dan berpihak pada korban.
Forum ini ditutup dengan ajakan bersama untuk memperkuat jejaring kerja antara institusi pendidikan, pemerintah, aparat penegak hukum, serta organisasi masyarakat sipil guna membangun sistem pendampingan dan pencegahan yang berkelanjutan.
“Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Polinema kembali menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan vokasi yang tidak hanya unggul dalam bidang teknologi dan keterampilan, tetapi juga memiliki komitmen tinggi terhadap pembentukan karakter, etika, dan kesehatan mental seluruh sivitas akademika,” terang Supriatna. (imm/udi)
-Advertisement-.