MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sekretariat DPRD Kota Batu termasuk dalam penyumbang Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) APBD Kota Batu tahun 2022 tertinggi. DPRD Kota Batu mencatatkan belanja 74 persen atau Rp 43 miliar dari anggaran Rp 58,1 miliar.
Sehingga DPRD Kota Batu masih menyisakan anggaran belanja Rp 15 miliar atau 16 persen. Serapan belanja yang terbilang rendah tersebut berada di posisi ke empat dari seluruh SKPD di lingkungan Pemkot Batu.
Sekretaris DPRD Kota Batu, Endro Wahyudi mengatakan bahwa tinggi SILPA dalam belanja Sekretariat DPRD karena sisa anggaran dari program yang telah berjalan.
“Untuk SILPA di Sekretariat DPRD karena sisa anggaran dari program-program yang telah berjalan. Jadi masing-masing kegiatan ada sisa anggarannya. Selain itu masalahnya juga perencanaan dulu tidak ikut ngawal. Mudah-mudahan kedepan tidak seperti itu,” ujar Endro singkat kepada Malang Posco Media Minggu (8/1) kemarin.
Sementara itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi bahwa tingginya SILPA di Sekretariat DPRD karena ada program yang tidak berjalan.
“Kalau itu (SILPA) memang ada 0rogram tidak jalan. Ini karena waktu tidak ada atau kehabisan waktu untuk menjalankan program. Permasalahannya karena waktu yang mepet, itu saja tidak ada yang lain,” imbuhnya.
Sebelumnya disampaikan oleh Kepala BKAD Kota Batu, M. Chori bahwa anggaran Belanja tahun 2022 ditarget Rp 1.194.609.243.753 dan terealisasi Rp. 983.508.206.694,25 atau masih ada sisa belanja Rp. 211. 101.037.058,75.
“Untuk laporan keuangan APBD tahun 2022, kami mencatat adanya SILPA sebesar Rp 211,1 miliar. Angka tersebut turun dari SiLPA APBD tahun 2021 sebesar Rp 243,3 miliar,” ungkapnya.
Chori menyampaikan dari total SILPA tersebut berasal dari seluruh sisa belanja di SKPD. Dengan catatan empat SKPD yang menyisakan belanja tertinggi meliputi Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp 48 miliar, DPKP Rp 26,1 miliar, Dinas Pendidikan Rp 25,9 miliar dan Sekretariat DPRD Rp 15 miliar.
“Sedangkan untuk sisi pendapatan daerah di target Rp 955.731.465.754 dan terealisasi Rp 1.003.030.720.527,58 atau melebihi target sebesar Rp 47.299.254.773,58,” pungkasnya. (eri)