Wednesday, October 1, 2025
spot_img

Sispamkota, Simulasikan Pengamanan dari Demo Anarkis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang-Suasana di Alun-Alun Tugu Kota Malang, tepatnya di depan Kantor DPRD Kota Malang berubah mencekam pada Selasa (30/9) siang. Segerombolan massa melakukan demo dengan dominasi berpakaian serba hitam.

Mereka membawa poster tuntutan, bahkan  bendera One Piece, yang mencoba menerobos barikade petugas yang sudah bersiaga. Tak lama kemudian massa masih belum puas dengan jawaban anggota dewan turun menemui massa.

Setelah itu, kondisi mulai berubah tak kondusif.  Massa melakukan pelemparan kepada petugas polisi yang berjaga. Jumlah terus meningkat, massa sulit dikendalikan. Hal ini memaksa petugas kepolisian menerjunkan pasukan Brimob. Dengan water canon,  akhirnya massa mulai berhasil dipukul mundur.

Namun, ternyata aksi belum selesai. Massa yang mulai mundur masih terus melakukan provokasi kepada petugas dengan membakar bangunan hingga penjarahan di pusat perbelanjaan.

Aksi tegas pun dilakukan petugas dengan menerjunkan tim penghalau anti teror dan anarki dari Brimob untuk meredakan situasi. Gas air mata juga diluncurkan sebagai bagian dari upaya menghalau massa.

Setelah itu, Brimob bersama anggota Reskrim Polresta Malang Kota bergerak bersama menangkap provokator aksi yang kedapatan melakukan penjarahan dan pengerusakan. Berangsur-angsur aksi massa menurun dan membubarkan diri. Sisa kebakaran kemudian dipadamkan anggota PMK Kota Malang dan suasana kembali kondusif.

Situasi tadi adalah adegan yang terjadi dalam simulais Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) yang digelar Polresta Malang Kota. Selain itu, diikuti juga dari Kodim 0833/Kota Malang, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Batalyon B Brimob Polda Jatim, serta Pemadam Kebakaran Kota Malang.

Dukungan semua elemen tadi memperagakan peran pertugas keamanan sesuai fungsi masing-masing untuk menunjukkan sinergi nyata dalam menjaga stabilitas keamanan kota.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama Forkopimda pun menyaksikan langsung peragaan Sispamkota. Dia menuturkan, dengan pelaksanaan Sispamkota ini bisa mengetahui apa peran, fungsi, dan tugas personel yang diterjunkan dalam menghadapi situasi demo berujung anarkis.

“Dengan peragaan ini semua tahapan sudah jelas apa langkahnya. Mulai penanganan secara humanis, apabila eskalasi naik ada tahapan selanjutnya. Diharapkan semua elemen tahu harus berbuat apa saat situasi darurat,” kata Wahyu.

Menurutnya, siapapun bisa menyuarakan aspirasi seperti unjuk rasa. Namun seluruh aksi harus dilakukan dengan damai.

“Kalau demo jangan sampai anarkis, kalau terjadi sesuatu bisa merugikan. Jika ada rusak kan biaya akan banyak uang dikeluarkan,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono menyampaikan, bahwa simulasi Sispamkota kali ini melibatkan 1100 personel gabungan dari TNI-Polri dan instansi terkait. Tujuannya untuk melatih kesiapan petugas keamanan.

Tak hanya itu, Sispam Kota juga didukung 3000 elemen masyarakat baik dari tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi, hingga komunitas seperti Branjang Kawat, Madas, Sakera Mania dan Aremania.

“Simulasi ini bukan sekadar uji coba teknis. Sebab dengan latihan bersama, bisa untuk meningkatkan koordinasi agar lebih solid, respons pun akan lebih cepat dan tepat. Polresta Malang Kota bersama masyarakat siap Jogo Malang,” tegasnya.

Fokus simulasi pada pengamanan objek vital, seperti Gedung Balai Kota, DPRD, Rumah Dinas Walikota dan fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan MOG. “Apabila terjadi kontijensi hingga kerusuhan, personel sudah siap melaksanakan tugas sesuai tupoksi, mulai dari langkah humanis hingga tindakan tegas dan terukur,” pungkas Kombes Nanang.

Dengan digelarnya simulasi Sispamkota, Polresta Malang Kota berharap soliditas dan sinergitas semua pihak semakin kuat. Kolaborasi antara aparat keamanan dan elemen masyarakat menjadi kunci untuk menjaga kondusivitas di Kota Malang. (ley/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img