MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Merdeka Belajar memberikan kesempatan yang luas untuk siswa berkreasi. Belajar tidak harus di kelas, tapi bisa dimana saja, yang penting ada sarana untuk siswa bereksplorasi. Itu konsep Merdeka Belajar dari Kurikulum Kemendikbud.
SDK Mardi Wiyata 1 pun telah menerapkan konsep tersebut. Salah satunya melalui program Outing Class. Seperti yang dilaksanakan siswa kelas 4 pertengahan bulan lalu. Mereka belajar di luar kelas, tepatnya di Selecta Kota Batu.
Tim Humas SDK Mardi Wiyata 1 Albertus Suhariyanto, S.Pd mengatakan siswa kelas 4 berkreasi untuk bereksplorasi lebih dalam tentang materi ajar di kelas. Di Selecta mereka belajar tentang aneka flora atau tumbuhan. “Konsepnya memang di tempat wisata. Kita ajak anak-anak belajar sambil lalu refreshing,” katanya kepada Malang Posco Media, Selasa (8/11) kemarin.
Yanto, sapaan akrabnya menerangkan, Outing Class sudah diterapkan sejak lama oleh SDK Mardi Wiyata 1. Bahkan sebelum masa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Metode ajar ini mendekatkan siswa pada objek belajarnya. “Anak-anak kita ajarkan banyak objek di dunia nyata. Sebagai penguatan materi yang sudah didapat di kelas,” tuturnya.
Saat outing Class siswa diberikan tugas untuk menggali data. Mereka diberi Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk diisi. Dari data itu akan ada deskripsi yang akan semakin memperkuat pemahaman mereka.
Selain kelas 4, siswa dari kelas lainnya juga akan melaksanakan program yang sama. Hanya saja materi dan tempatnya berbeda. Kelas 5 rencananya akan ke Blitar. Mereka akan berkunjung ke candi dan tempat-tempat bersejarah lainnya. “Materinya kita sesuaikan dengan tema apa yang mereka pelajari saat ini,” kata Yanto.
Termasuk siswa kelas 6. Bulan depan mereka akan melaksanakan kegiatan sosial bernama Live In. Tinggal beberapa hari dengan masyarakat pedesaan. Selama itu siswa beraktivitas sesuai dengan aktivitas harian keluarga yang mereka tempati. Misalnya bertani, berdagang dan sebagainya.
“Ini juga bagian dari kita melaksanakan tugas Merdeka Belajar, dan anak-anak kami sangat antusias. Mereka bersemangat mengerjakan tugas yang kami berikan,” terang Yanto.
Outing Class tidak bisa maksimal tanpa peran serta orang tua. Karenanya dalam hal ini SDK Mardi Wiyata 1 bersinergi dengan orang tua. Apalagi di tahun ini sudah terbentuk Badan Peduli Pendidikan (BP2) SDK Mardi Wiyata 1. Ini paguyuban orang tua yang selalu aktif mendukung program sekolah. Bahkan seringkali terlibat secara teknis kegiatan siswa. Terutama yang digelar di luar sekolah. Seperti Outing Class.
“Kami sangat bersyukur orang tua sangat mendukung program sekolah. Sampai saat ini sinergi itu semakin solid untuk memberikan hasil pendidikan yang terbaik untuk anak-anak,” ungkapnya.
Bulan depan, SDK Mardi Wiyata 1 akan menggelar kegiatan open house. Tepatnya tanggal 3 Desember 2022. Kegiatan ini dibuka untuk umum, yakni siswa-siswi TK se Malang Raya. “Kami buka untuk umum. Dipersilahkan bagi siswa TK se Malang Raya untuk bisa mendaftar dan bergabung dalam kegiatan kami,” tandasnya. (imm/sir/bua)