MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Siswa SMA Negeri 1 Turen bergejolak. Mereka menyatakan ketidaknyamanannya dengan kepemimpinan Kepala SMAN 1 Turen, Eny Retno Diwati, M.Pd. Mereka juga sempat melakukan aksi demonstrasi serta menempelkan beberapa poster dan spanduk, Senin (17/10). Para siswa ini meminta agar kepala sekolah yang menjabat segera dimutasi.
Informasi yang dihimpun Malang Posco Media, para siswa mengeluhkan kepemimpinan dari kepala sekolah yang dinilai arogan. Eny Retno Diwati dinilai memberikan peraturan yang membatasi kreativitas siswa dan dianggap kurang sesuai dengan budaya demokratis yang selama ini tumbuh di lingkungan sekolah.
Beberapa poster yang ditempel di dinding bertuliskan: “Turunkan bunda”, “Orang arogan tidak pantas memimpin kami”, dan “Jika tugasmu hanya mengawasi CCTV, lantas bagaimana anda bersosialisasi”. Sementara spanduk yang dipasang di lantai dua berbunyi “Stop arogan”, “19 save miepra 91”, “Biarkan kami berkreasi”, dan “RIP kreativitas kami”.

Sehari setelahnya, sekolah mulai kembali kepada aktivitas pembelajaran. Serta beberapa poster telah diturunkan. “Kalau saya sendiri tidak merasakan, tetapi sudah banyak yang mengalami aturan yang membatasi kreativitas. Terus sempat tidak percaya dan memeriksa siswi yang tidak salat apalah memang berhalangan,” ucap salah satu siswa.
Waka Humas SMAN 1 Turen, Damiran menjelaskan, sebelumnya memang banyak keluhan yang dihimpun melalui wali murid dan disampaikan bersama saat pertemuan dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Kabupaten Malang. “Kemudian, dari Dinas Pendidikan juga melakukan kontrol berkala,” paparnya.
Tapi nyatanya, upaya persuasif itu tidak berhasil. Hingga ratusan siswa akhirnya meluapkan kekecewaan bersama melalui demo. “Dari hasil audiensi, secara umum pimpinan dianggap seperti arogan dan kurang demokratis seperti kulturnya di sini. Selain itu mereka merasa bahwa kepemimpinan beliau agak sewenang – wenang atau merasa benar sendiri,” lanjutnya.
Tuntutan mereka, kata Damiran, agar kepala sekolah dimutasi. Namun, hal itu merupakan hak prerogatif dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Eny Retno Diwati sendiri, kemarin disebut sudah menghadap ke Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. “Sampai saat ini belum dapat keputusan atau hasil dari pertemuan di sana. Tapi beliau siap dimutasi jika diperintah Dinas Pendidikan,” pungkas dia. (tyo/mar)