Eskavasi Belum Berlanjut, Temuan Dimuseumkan
MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Tiga tahap proses eskavasi Situs Srigading di Desa Srigading Kecamatan Lawang telah dilakukan. Kendati Demikian, proses eskavasi hingga pemugaran masih panjang. Hingga kini eskavasi tahap empat masih menunggu status lahan. Sementara, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur akan segera menyimpan sejumlah temuan di museum.
Rencananya, sejumlah temuan tersebut akan disimpan di Museum Singhasari Malang. Temuan hasil ekskavasi tersebut saat ini sudah diamankan BPCB agar tidak hilang. Temuan arca yamg mengalami kerusakan tengah berupaya dilakukan konservasi, melalui proses restorasi oleh BPCB Trowulan Jatim.
“Eskavasi masih belum dilakukan lagi tahap berikutnya. Lahan sedang dikoordinasikan ke pemilik oleh camat setempat. untuk temuan arca masih di konservasi atau disambung di BPCB Jatim,” kata Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho, Minggu (12/6).
Dikatakan pria yang disapa Wicak itu, ada kemungkinan beberapa temuan ditempatkan di Museum Singhasari, namun harus melalui pengamanan ketat. Sedangkan diakuinya, temuan berupa arca hingga barang berbahan emas rawan dicuri. Selain arca dan emas, sejumlah temuan penting sudah diamankan di Museum tersebut.
“Semua temuan kita taruh di Museum Singhasari Malang, kecuali tiga buah arca yang sedang dikonservasi dan temuan emas,” tambahnya.
Untuk diketahui, selama proses eskavasi hingga tiga tahap, warga yang lahannya terdampak mendapatkan kompensasi tunai dari BPCB. Dalam proses eskavasi menelan biaya tidak sedikit. Selama ini disponsori dari lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Kaloka Malang. Ketiga proses eskavasi memakan biaya sedikitnya Rp 150 juta. Kondisi terkini situs, menurut perangkat desa setempat masih tertutup terpaulin lantaran demi melindungi dari cuaca yang dapat merusak situs. Sedangkan proses tukar guling masih proses.
Pamong Budaya Ahli Muda Museum Singasari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Yossi Indra Herdyanto mengatakan, pengamanan terhadap sejumlah temuan tersebut perlu dilakukan agar benda-benda yang diperkirakan dibuat pada abad ke-10 Masehi tersebut tidak hilang dan tetap terjaga dengan baik.
Sejumlah temuan dari Situs Srigading yang disimpan di Miseum Singhasari Malang berupa relief yang terbuat dari batu bata berbentuk wajah, batu ambang pintu, batu relung, alat pertanian dari besi dan lainnya. Tercatat ada tiga arca yang ditemukan pada situs tersebut yakni arca penjaga candi yakni Mahakala dan Nandiswara serta arca Agastya.
“Seluruh temuan yang disimpan di Museum Singhasari telah melalui prosedur ketat. Seperti kelengkapan berita acara serah terima dari pemerintah desa yang disaksikan oleh kepolisian setempat dan pemangku kepentingan lainnya,” sebutnya.
Dia mengatakan, selain pendataan dan pembesihan, temuan tersebut akan diukur dimensi, pengambilan foto untuk dokumentasi yang akan dipergunakan sebagai laporan ke BPCB Jawa Timur.
“Dalam hal koleksi museum, kami tidak memiliki, artinya kami memindahkan dari desa untuk dimuseumkan. Bukan berarti milik museum. Di penyimpanan akan ada tempat khusus dengan suhu teratur, dirawat berkala sehingga awet. Ini salahs atu fungsi museum daerah,” jelasnya.(tyo/ggs)