MALANG POSCO MEDIA, JAKARTA – Kota Malang kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Dalam ajang Peresmian Garuda Spark Innovation Hub sekaligus Peluncuran Hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2025 oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI di Jakarta, Kamis (2/10), Kota Malang diumumkan meraih skor IMDI tertinggi nasional dengan nilai 62,67.
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM yang hadir sebagai narasumber menyebut capaian ini lahir dari kolaborasi multipihak. Mulai dari peran masyarakat, riset akademisi, media, komunitas, hingga pelaku industri kreatif digital yang bersinergi dengan Pemkot Malang. Secara nasional, skor IMDI meningkat dari 43,34 (2024) menjadi 44,53 (2025). Kota Malang mencatat lonjakan signifikan sebesar 10,03 poin atau 19,05 persen dibanding capaian tahun lalu.
“Sejak awal pengukuran, nilai IMDI Kota Malang meningkat terus. Dan pencapaian ini adalah hasil kolaborasi hexahelix untuk mewujudkan ekosistem digital,” ujar Wahyu.
Ia mencontohkan, infrastruktur dan ekosistem digital di Malang kini sangat mumpuni dengan konektivitas internet luas, jaringan CCTV, serta keberadaan Malang Creative Center. Layanan publik digital juga berkembang pesat, seperti PDKT SAM yang menunjang program beasiswa, bantuan sosial, hingga penerimaan peserta didik jalur afirmasi. Ditambah aplikasi MalangMbois yang menghadirkan kemudahan akses layanan publik.
Selain infrastruktur, literasi digital terus ditingkatkan melalui pelatihan keterampilan, edukasi keuangan inklusi, klinik UMKM, hingga program bijak bermedia sosial dan etika digital.
Lebih lanjut, Wahyu menilai pengukuran IMDI yang independen menjadi kompas penting bagi daerah. “Capaian pada empat pilar IMDI secara umum menggambarkan bahwa Kota Malang dan masyarakatnya dinilai menguasai keterampilan digital, memanfaatkan teknologi, dan mengoptimalkan potensi daerah berbasis digital,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya V. Hafid, menyampaikan apresiasi terhadap daerah peraih penghargaan. Ia berpesan agar pembangunan ekosistem digital inklusif terus diperkuat dengan kolaborasi lintas sektor. “Digitalisasi telah berjalan baik pada sektor e-commerce, jasa, dan keuangan. Namun sektor lain seperti layanan publik digital dan pembelajaran masih menjadi PR bersama,” ujarnya. (aim)