.
Friday, December 13, 2024

SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School, Hebat, 25 Siswa Diterima PTN Jalur SNBP

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kepercayaan kampus-kampus besar di Indonesia terhadap SMA Islam Sabilillah Malang (SMAIS) Boarding School semakin meningkat. Itu terlihat dari pencapaian SMAIS Boarding School yang tahun ini sebanyak 25 siswa diterima kuliah melalui Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Diantaranya adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) papan atas Nasional. Seperti ITB Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang dan Universitas Negeri Surabaya.

Dari 27 kuota yang diberikan pemerintah, sebanyak 25 siswa lolos SNBP. “Kami senang sekali, kelulusan siswa jalur SNBP tahun ini sangat tinggi. Tahun lalu sekitar 12 siswa dan kali ini sebanyak 25 siswa,” ucap Kepala SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School, Idi Rathomy Baisa, S.Pd., M.Pd, Selasa (9/5) kemarin.

Idi mengungkapkan, SMAIS mengirimkan 54 siswanya untuk berjuang di SNBP. Pemerintah menentukan kuota 50 persen dari jumlah tersebut. Dan kesempatan itu mampu dimaksimalkan oleh siswa.

Dan yang membanggakan, di tahun ini pula siswa SMAIS diterima di Fakultas Kedokteran. Bahkan ada empat siswa yang diterima di Fakultas Kedokteran Brawijaya (UB). “Ini sejarah yang membanggakan. Baru pertama siswa kami diterima di kedokteran. Dan semua tahu masuk kedokteran itu tidak mudah. Apalagi diterima melalui jalur prestasi,” ungkap Idi.

Siswa SMAIS tahun ini juga ada yang diterima di ITB Bandung. Salah satu perguruan tinggi papan atas Nasional. Selain itu, juga diterima di Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Airlangga dan Universitas Hasanuddin Makassar.

Idi menerangkan, mengantarkan siswa lolos SNBP tidaklah mudah. Selain pembinaan maksimal di bidang akademik, juga ada beberapa upaya penting yang harus dilakukan.

Antara lain menjaga integritas sekolah. Penilaian SNBP yang berdasarkan nilai raport harus didasari dengan nilai kejujuran. “Bukan menghalalkan segala cara, misalnya mengangkat nilai siswa supaya bisa lolos. Karena ternyata perguruan tinggi tidak bisa dibohongi,” ungkapnya.

Kunci selanjutnya, kata dia, adalah komitmen siswa. Siswa yang dinyatakan lolos SNBP harus dikawal hingga mereka daftar ulang. Kalau mereka tidak daftar ulang itu artinya membuang peluang. Termasuk peluang orang lain yang harusnya bisa diterima di SNBP. “Kalau itu terjadi maka kepercayaan masyarakat pada sekolah menurun, dan tentu akan mengurangi kuota di tahun yang akan datang,” katanya.

Menurut Idi, banyaknya siswa yang diterima di SNBP menunjukkan kualitas pendidikan di SMA Islam Sabilillah Malang. Meskipun mereka diterima tidak dari jalur tes (UTBK-SNBT).

Karena itu, peran guru dinilai penting. SMAIS membentuk Tim Sukses Studi Lanjut. Tugas tim ini mengawal siswa yang proses masuk Perguruan Tinggi, bahkan hingga proses registrasi.

Guru yang tergabung dalam tim ini benar-benar memberikan pengawalan yang intensif. Semua akun siswa dimiliki oleh guru. Sehingga masing-masing dapat dikontrol kelengkapan datanya. “Anak-anak tidak dibiarkan berjuang sendiri. Kami bantu, kami dampingi sampai mereka sukses,” terang Idi.

Sementara itu, Restanti Aisyah Prameswari salah satu siswa SMAIS, tidak menyangka bisa diterima sebagai calon mahasiswa Fakultas Kedokteran. Awalnya dia tidak begitu yakin dengan nilai yang diperolehnya. Ditambah lagi kakak kelasnya belum ada yang masuk kedokteran. “Senang sekali saat dapat informasi diterima di Fakultas Kedokteran,” ujar siswi yang diterima di Universitas Brawijaya ini.

Resti, sapaannya, mengaku sebenarnya dia tidak punya keinginan menjadi mahasiswa kedokteran. Keinginan menjadi dokter baru muncul saat baru masuk kelas 12. “Saya dapat motivasi dari orang tua dan guru. Meskipun mereka sebenarnya juga tidak memaksa saya untuk masuk jurusan tertentu,” ujar siswa alumni SMP Islam Sabililah Malang ini.

Ia bersyukur menjadi siswa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School. Di sekolah ini dia mendapat banyak ilmu dan keterampilan. Ditambah dengan bimbingan guru yang kompeten dan profesional.

Berkat jasa mereka, Resti berhasil diterima di Fakultas Kedokteran UB. Sesuai dengan cita-citanya. “Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada guru yang telah mendampingi dan membimbing kami selama ini. Kami bersyukur menjadi siswa SMAIS,” ucap siswa kelas XII MIPA 2A ini.

Sebagai informasi kepada masyarakat, SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School masih membuka pendaftaran siswa baru Tahun Ajaran 2023-2024. Hingga hari ini sisa kuota siswa baru tersisa 27 bangku. “Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan peluang ini, selagi masih ada sisa kuota,” ujar Waka Humas SMAIS Boarding School, M. Tomar, S.Pd. (adv/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img