MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren, semakin serius mencetak generasi berkualitas yang terampil berbahasa asing. Sesuai dengan salah satu profil lulusan Sekolah Islam Sabilillah Malang, yaitu multilingual. Kamis (11/1) kemarin, SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren menggelar acara Inauguration of English Guides dan Tanshib Muharrik Lughah.
Puluhan siswa dinobatkan sebagai pelopor dan penggerak Bahasa Arab dan Inggris. Prosesi ini sebagai komitmen sekaligus bukti akan keseriusan SMA Islam Sabilillah dalam mengajarkan bahasa internasional kepada siswa. Untuk siswa putra penobatan ditandai dengan penyematan pin oleh Kepala SMAIS, Idi Rathomy Baisa, S.Pd., M.Pd dan untuk yang siswa putri oleh Kasubag Pendidikan Multilingual LPI Sabilillah Malang, Kartika Evi Susanti, S.S.
Waka Kurikulum SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren, Anisah Rahmah, S.Pd mengatakan, Inauguration of English Guides dan Tanshib Muharrik Lughah merupakan program penguatan pembiasaan Bahasa Arab dan Inggris. Para siswa yang dinobatkan sebagai penggerak bahasa ke depan punya tanggung jawab besar.
“Mereka dapat tugas untuk menjadi inspirasi dan teladan bahasa bagi teman-temannya. Membimbing dan membantu temannya yang kesulitan berbahasa Arab dan Inggris,” ucap Anisah.
Dia mengungkapkan dalam satu kelas terdapat lima siswa english guides dan lima muharrik lughah. Mereka merupakan siswa pilihan. Hasil seleksi dari guru Bahasa Arab dan Inggris.
Setiap siswa penggerak ini diharapkan dapat merangkul setidaknya empat siswa lainnya untuk aktif berbahasa Arab dan Inggris.
SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem mempunyai program Bahasa Inggris di Hari Rabu dan Bahasa Arab di Hari Kamis. Di dua hari tersebut semua warga SMAIS diimbau untuk berbahasa Internasional. Termasuk guru.
Karena itu, guru juga mendapat pendampingan dan penguatan. Setiap Selasa dan Rabu sore ada kursus bahasa bagi guru. Yang diajarkan utamanya tentang vocabolari dan percakapan umum sehari-hari.
“Tim siswa penggerak melaksanakan tugas yang sudah ditentukan, demikian juga guru. Harus aktif berbahasa Arab atau Inggris. Terutama saat pelajaran bahasa di kelas. Karena nanti akan ada supervisi dari sekolah maupun lembaga,” tuturnya.
English Guides dan Muharrik Lughah hanya ada di kelas 10 dan 11. Baru tahun ini dibentuk untuk pertama kalinya. Siswa kelas 12 tidak dilibatkan karena mereka harus fokus pada ujian akhir.
Namun bukan berarti mereka lepas dari program bahasa internasional. Bahkan sebenarnya mereka telah memulai lebih dulu dengan program Talkative English Club (klub bahasa Inggris).
Di kegiatan Inauguration of English Guides dan Tanshib Muharrik Lughah, siswa Talkative English Club dari kelas 12 menyampaikan orasi. Mereka membakar semangat dan memotivasi adik kelasnya untuk pandai dan terampil berbahasa Internasional.
“Program ini merupakan terobosan besar kami dalam memperkuat pembiasaan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab di sekolah. Tidak lain sebagai bekal untuk siswa-siswi kami dalam menghadapi era global,” pungkas Anisah. (adv/imm)