spot_img
Friday, June 27, 2025
spot_img

SMA Negeri 1 Lawang; Antusias, Siswa Belajar Menulis Berita Bersama Pemred MPM

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMA Negeri 1 Lawang (Smanela) menggelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah dan Artikel Populer Serta Trik Menulis di Media, Senin (20/11) kemarin. Di acara ini Smanela menggandeng Malang Posco Media.

Sebanyak 50 siswa dari ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR) Smanela antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka tampak  serius dengan mencatat materi yang disampaikan. Dalam hal ini Pemimpin Redaksi Malang Posco Media Abdul Halim hadir sebagai pemateri.

Waka Humas Smanela, M. Juzki Arif, M.Pd. dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini adalah momen yang sangat langka. Terlebih, dipandu langsung oleh  Pemred Malang Posco Media. “Ini momen yang langka dan sangat berharga. Maka kami berharap tidak disia-siakan oleh siswa,” katanya.

Juzki berharap, kegiatan ini bisa berlanjut kedepannya. Sehingga, bisa mengembangkan keterampilan menulis berita maupun artikel, wawasan tentang profesi jurnalistik, pemahaman etika dalam meliput berita, serta penguasaan teknologi dan alat-alat pendukung dalam dunia media kepada siswa.

Selain itu, diklat ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan analisis, riset, dan penyajian informasi yang seimbang dan berimbang. Sehingga, bisa mendukung perkembangan siswa sebagai penulis yang kompeten dan bertanggung jawab.

“Menulis itu butuh ketekunan dan kebiasaan. Tapi, jika bisa menulis, akan menjadi tinggalan yang tak akan hilang ditelan oleh zaman,” ucap Juzki kepada para peserta.

Dalam kegiatan tersebut, Halim memberikan materi yang ringan namun memiliki unsur yang dipenuhi oleh seorang penulis. Penyampain materi yang ringan dengan diberikan contoh yang mudah membuat para peserta semakin senang dan antusias. “Jangan patah semangat. Lakukanlah apa yang anda sukai. Yang penting berani nulis dulu,” ucap Halim.

Halim juga memberikan tips kepada para peserta untuk cara menulis yang mudah adalah seperti berbicara dan dituangkan menjadi tulisan.

“Ada cara praktis menulis adalah berbicara seperti biasa. Bisa direkam dulu kemudian ditulis. Dengan latihan dan kebiasaan tersebut akan semakin mudah dalam menulis,” ujar Halim..

Selain itu, menjadi seorang penulis harus tetap mencari sumbernya. Ini berlaku untuk tulisan berita maupun karya ilmiah. Begitu juga seorang jurnalis ketika membuat berita harus mencari mencari informasi sebanyak-banyaknya. Harus wawancara kepada sumbernya, tidak cukup hanya mengandalkan informasi yang belum tentu keakuratannya. Ini yang membedakan tulisan dari media massa dan media sosial (medsos). “Tulisan jurnalis dilindungi oleh Dewan Pers. Sedangkan tulisan/konten media sosial yang bertanggung jawab diri sendiri,” ujar Halim

Halim juga berpesan menyampaikan kesiapannya mendampingi para siswa yang mengikuti Ekstra KIR ini. Apalagi Smanela selalu aktif menerbitkan Majalah Sekolah.

“Saya siap membimbing para siswa dari Smanela ini dalam ilmu jurnalisnya. Mereka sudah mempunyai bakat dan tinggal memolesnya. Tentu kedepan kerjasama ini tetap berjalan,” pungkasnya. (hud/sir/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img