MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, SMAN 1 Lawang (Smanela) menggelar beberapa kegiatan. Diantaranya Seminar Literasi, yang digelar Kamis (26/10) kemarin. Dengan tema, Guru Produktif Yang Dirindukan.
Smanela menghadirkan Drs. Najib Sulhan. M.A, selaku pemateri. Dia merupakan HEAD of Alazka Training Center (ATC) Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya. Najib seorang penulis kreatif. Sudah ada 80 judul buku yang ditulis.
Dalam kesempatan tersebut, Najib mengatakan, Seminar Literasi merupakan sebuah upaya yang luar biasa dari Smanela. Karena kebanyakan orang menganggap literasi terbatas pada menulis dan membaca. “Padahal literasi itu pemahaman, ada budaya yang perlu dikembangkan dari literasi tersebut,” katanya.
Melalui seminar literasi ini, Najib menekankan pada guru untuk produktif berliterasi. Guru yang dirindukan dan diidolakan oleh siswa. “Caranya yaitu mengajar dengan hati. Karena yang dengan hati akan sampai ke hati. Itu kuncinya,” tegas Najib.
Dia sendiri telah menghasilkan puluhan buku. Salah satu karya bukunya yang terkenal berjudul Guru Yang Berhati Guru. Dia pun mendorong guru untuk produktif menulis.
“Kuncinya motivasi. Ibaratkan telur, kalau pecah dari luar maka nikmatnya sesaat. Tapi kalau pecah dari dalam maka akan berkembang. Karena merasa menulis itu kebutuhan,” tuturnya.
Dia berharap budaya literasi di Smanela terus berkembang. Semangat menulis tidak berhenti sampai di seminar. Tetapi terus berlanjut.
“Harapan kami tidak berhenti disini. Karena menulis itu bagian dari pengetahuan yang harus dimiliki siswa. Dan itu harus diawali oleh guru,” ujarnya.
Kepala SMAN 1 Lawang, Dr. Abdul Tedy, M.Pd mengatakan Budaya Literasi ini sudah sesuai dengan visi sekolah yaitu, mewujudkan insan yang religius, berbudi luhur, berprestasi, berbudaya literasi dan berorientasi global. “Dalam rangka sumpah pemuda dan bulan bahasa kita implementasikan melalui sebuah kegiatan yang berorientasi pada penguatan budaya literasi siswa,” katanya.
Kegiatan ini sudah berjalan selama satu bulan dan acara puncak dilaksanakan pada Sabtu (28/10) besok dengan upacara sumpah pemuda. Tedy berharap, kegiatan yang baik ini bisa dipertahankan dan semakin meningkat. Agar implementasi visi sekolah itu betul-betul bisa terwujud dan bermakna.
Dia mengatakan kegiatan literasi diinisiasi oleh siswa. Mereka menyampaikan konsep untuk mengangkat budaya Indonesia, yang diwakili budaya Jawa. “Jadi kegiatan ini semua aspirasi para siswa. Dan budaya khas Indonesia diwakili dengan budaya Jawa,” ujarnya.
Tedy mengungkapkan, sebagai upaya mengembangkan budaya literasi, SMAN 1 Lawang menerapkan program beberapa bahasa. Ada bahasa dari beberapa negara setiap pekannya seperti, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang dan Bahasa jaywa (Kromo Inggil).
“Jadi selama satu bulan (empat pekan) menggunakan bahasa keempat negara tersebut dalam rangka untuk mewujudkan budaya literasi di Smanela,” terang Tedy. (imm)