MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sembilan siswa SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu meneteskan air mata bahagia Senin (20/6) malam. Air mata bahagia tersebut pecah saat sembilan pelajar asal Kamboja merampungkan pendidikannya selama tiga tahun. Mereka berhasil mengenyam pendidikan formal, disertai pelatihan keterampilan berwirausaha di sekolah yang berada di Jalan Raya Pandanrejo, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Kepala SMA SPI, Risna Amalia menyampaikan bahwa sembilan siswa asal Kamboja lulus dari SMA SPI Kota Batu merupakan siswa yang ikut dalam program kerja sama antara Kemendikbud RI dengan Kerajaan Kamboja. Dengan didukung sponsorship JHL Grup melalui bantuan beasiswa.
“Malam ini kami melepas sembilan pelajar Kamboja yang telah menyelesaikan program pendidikan di SPI. Ini menjadi sebuah kebanggaan karena kami dipercaya untuk mendidik mereka sebagai wirausahawan sesuai keinginan dan potensi mereka,” ujar Risna kepada Malang Posco Media.
Dengan adanya program tersebut, pihaknya berharap bisa menjadi stimulus membuka kerja sama antara SMA SPI dengan negara lainnya. Apalagi, setiap tahun ajaran baru, Kerajaan Kamboja akan mengirimkan kembali 20-25 pelajar.
“Melalui program ini tentunya membuat SPI untuk terpacu menjadi lembaga pendidikan yang akan terus meningkatkan kualitas layanan pembelajaran. Sehingga menjadi contoh bagi yang lainnya,” bebernya.
Selama tiga tahun menimba ilmu, lanjut dia, para siswa Kamboja tersebut tidak mengalami hambatan dalam belajar. Pasalnya mereka mampu menyesuaikan diri untuk belajar bahasa Indonesia, bahkan beberapa telah fasih bahasa jawa.
“Apalagi siswa belajar dengan senang karena dalam pembelajaran di SMA SPI menerapkan pola pendidikan jalur ganda. Yakni pembelajaran yang mengkolaborasikan kurikulum pendidikan akademis dengan keterampilan sesuai minat tiap peserta didik. Sehingga peserta didik diarahkan menggali potensi dirinya melalui keterampilan sebagai bekal menjalani kehidupan,” terangnya.
Sementara itu, Eng Yane perwakilan dari Kerajaan Kamboja menyampaikan bahwa kerja sama yang dilakukan di bidang pendidikan karena Kamboja dan Indonesia memiliki hati yang sama untuk menolong semua orang. Terutama bagi pelajar dengan latar belakang tidak mampu dan yatim piatu.
“Kerja sama ini bukan karena perbedaan pendidikan, itu buka hal yang mendasar. Kami juga mengirim siswa ke negara lain. Tapi kerja sama ini karena kami punya hati yang sama untuk menolong semua orang karena tidak ingin anak-anak harus berkerja di usai belajar,” ungkapnya.
Dengan keberhasilan kerja sama di awal tersebut, pihaknya setiap tahunnya ada siswa dikirim ke SMA SPI. Setidaknya setiap tahun akan mengirimkan 20-25 siswa.
Salah satu pelajar Kamboja, UK Srey Pich menyampaikan kesan selama mengenyam pendidikan di SMA SPI Kota Batu. Perempuan berusia 18 tahun itu mengaku senang karena banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Khususnya ilmu yang didapatnya akan jadi bekal dirinya ketika kembali ke negaranya.
“Senang di sini karena nanyak sekali keterampilan yang diajarkan. Mulai dari pengembangan bisnis, multimedia, perhotelan, pertanian hidroponik hingga mengolah makanan. Ini jadi bekal saya kembali ke Kamboja,” pungkasnya. (eri)