MALANG POSCO MEDIA, MALANG– SMK Kartika IV-1 Malang terus berkomitmen memastikan para alumninya mendapatkan hak atas dokumen pendidikan, meskipun masih ada kendala administratif. Di tengah isu kebijakan pemerintah untuk tidak menahan ijazah alumni, SMK Kartika IV-1 tetap memberikan kebijakan yang tidak memberatkan.
Kepala SMK Kartika IV-1 Malang Drs. Sunari mengatakan, hingga saat ini masih terdapat sejumlah ijazah yang belum diambil oleh alumni. Berdasarkan data dan pantauan tim guru terdapat dua alasan utama yang menyebabkan hal ini terjadi. “Pertama, adanya tanggungan administrasi keuangan yang belum diselesaikan. Kedua, kemungkinan para alumni tersebut sudah berada di luar kota untuk bekerja, sehingga belum sempat datang langsung ke sekolah,” katanya.
Meski demikian, kata Sunari, pihak sekolah tetap berusaha memberikan solusi yang bijak dan manusiawi. Untuk alumni yang belum bisa melunasi biaya administrasi namun membutuhkan ijazah untuk keperluan kerja, sekolah tetap memberikan fotokopi ijazah yang dilegalisir. “Kebijakan ini sebagai bentuk dukungan kami agar alumni bisa tetap melangkah ke dunia kerja atau melanjutkan pendidikan,” ucap Sunari.
“Kami percaya, setiap anak punya masa depan. Maka jika ada siswa yang memang belum mampu secara ekonomi, kami membuka ruang diskusi untuk mencicil atau mencari solusi terbaik secara kekeluargaan,” tambahnya.
Dia mengungkapkan, dalam beberapa kasus banyak hal yang perlu dimaklumi dan diberikan dispensasi. Ketika kondisi ekonomi alumni dinilai benar-benar tidak memungkinkan, sekolah siap memberikan kemudahan-kemudahan administratif. Dan SMK Kartika tetap menjalankan kebijakan sesuai arahan dari pemerintah dan semangat kemanusiaan.
Sunari pun mengimbau kepada alumni para alumni atau keluarganya yang belum mengambil ijazah, agar bisa segera menghubungi pihak sekolah. “Hal ini penting agar tidak ada hambatan dalam proses kerja, kuliah, atau kebutuhan lain di masa depan,” tuturnya.
Dengan semangat kebersamaan, SMK Kartika IV-1 Malang, terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tujuan utama pendidikan harus tercapai. Kendala-kendala teknis administratif yang berkaitan dengan proses pendidikan perlu diberikan jalan keluar terbaik. “Kami menjembatani kebutuhan siswa dan menjaga keberlangsungan pendidikan, tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan,” pungkasnya. (imm/udi)
-Advertisement-.
