MALANG POSCO MEDIA, MALANG- SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi menjadi tuan rumah Silaturahim Akbar bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si, kemarin. Di kesempatan itu berbarengan dengan peresmian Teaching Factory (TEFA) Mutu Fried Chicken (MFC).
Hal tersebut mendapat apresiasi langsung dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, sebab menunjukkan sekolah berjuluk SMK Mutu ini menjadi role model atau percontohan sekolah unggulan. Utamanya atas diresmikannya MFC sebagai sebuah TEFA tata boga yang sepenuhnya dikelola siswa.
SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi merupakan sekolah role model atau percontohan yang menjadi kebanggaan Muhammadiyah dan bangsa. “Karena memiliki mobil surya wangsa, mobil listrik tenaga matahari dan Mutu Fried Chicken. Sekolah ini menjadi sekolah unggulan yang akan membawa anak bangsa memasuki era persaingan,” ujar Haedar.
Dalam peresmian TEFA MFC di Laboratorium Tata Boga, masih menurutnya, SMK Mutu menunjukkan upaya untuk terus berinovasi. Selain meningkatkan skill dalam bidang kejuruan yang menjawab tantangan industri, sekolah juga membekali dengam pendidikan karakter yang kuat menghadapi era persaingan dunia industri dan kerja.
“Akselerasi meningkatkan human development, dibuktikan nanti pendidikan membawa pada pembukaan lapangan kerja. Siswa juga dididik untuk jujur dan berkarakter akhlak yang mulia. Menjawab nanti tantangan di era bonus demografi,” tegasnya. Hal senada diungkapkan Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Munali.
Dia mengatakan TEFA SMK Mutu bisa menjadi tempat para siswa belajar berwirausaha di bidang kuliner. “Nantinya setelah lulus, mereka bisa mengembangkan di daerah mereka masing – masing. Yang memiliki keinginan untuk berwirausaha, akan kami arahkan untuk mengembangkan produk MFC,” ungkapnya.
Dikatakan dia, MFC sepenuhnya dikelola oleh siswa, mulai dari produksi hingga pemasaran. Untuk saat ini mereka masih melayani para siswa – siswi SMK Mutu. Di MFC, terdapat berbagai menu, mulai dari ayam goreng, burger, kentang goreng, kebab, nugget, tahu krispi, dan aneka minuman. Menu ini dipilih karena pengolahannya cukup mudah.
Kendati saat ini masih merintis, Munali berharap nantinya MFC bisa menjangkau masyarakat di seluruh Indonesia. “Ke depannya kami memang ingin meluas secara nasional, dari Sabang sampai Merauke. Kami menginginkan siswa lulusan bisa bersaing di industri dan mampu wirausaha, serta dibekali dengan karakter akhlak yang mulia juga,” terang Munali.
Selain peresmian itu, SMK Mutu menerima juga tanah waqaf untuk pembangunan masjid. Sekaligus, menerima bantuan hibah peralatan praktik dari Daihatsu senilai Rp 544 juta, dan bantuan peralatan praktik dari PT United Traktor senilai Rp 969 juta. (tyo/mar)